42 Rumah Sakit RR

186 12 2
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


Fidel Pov

Saat ini aku, tuan muda kecil Bintang, Tuan Ben dan Nona Anita berada di dalam mobil sedang menuju mansion Sanjaya. Aku dan tuan muda kecil Bintang duduk di kursi belakang. Tuan Ben sebagai supir sedangkan nona Anita duduk di kursi samping kemudi.

"Tuan muda, paman boleh bertanya?"

Tuan muda kecil Bintang mendongakkan kepalanya lalu dengan wajah polos dan menggemaskan mengganggukkan kepala.

"Apa yang anda lakukan pada mahasiswi bernama nona Dian, nona Ayu, nona Serli dan nona Anne?"

"Mengganggu." polosnya tetapi dengan sorot mata tajam.

"Mengganggu seperti apa maksud anda?" tanya ku berusaha mengulik informasi ke tuan muda kecil Bintang.

Tuan muda kecil Bintang menceritakan kejadian di kantin dimana kepalaku sudah mengeluarkan asap. Jangan ditanyakan tuan Ben mencengkram stir mobil karena mendengar kembali cerita majikan kecilnya.

"Paman, Jalang itu apa?" tanya si bocil kepo akut dengan wajah polos.

"Mmmm" gumam ku bingung ingin menjawab apa tidak. "Ya Allah,,, bantu aku. Apa perlu dijelaskan, masalahnya masih bocah." batinku frustasi.

"Tuan muda, sebaiknya anda bermain tablet kembali. Permainan yang anda mainkan masih belum selesai." sahut nona Anita di samping kemudi.

Tuan muda kecil Bintang menganggukkan kepala dan membuka tablet berisi permainan yang belum selesai.

Aku yang penasaran permainan apa yang membaut tuan muda kecil Bintang serius sekali dalam mengerjakan. Membuat jantungku hampir melompat karena aku mengira permainan seperti anak seusianya yaitu ABC dan 123, ternyata malah permainan anak SD kelas 4-6.

"Aku mengira tuan muda seperti anak-anak pada umumnya ternyata aku salah besar. Dibalik sikap ceria dan cerewet bahkan berwajah imut, manis, lucu dan menggemaskan ternyata hanya TOPENG BELAKA. Masih kecil aja hampir menghilangkan nyawa orang, apalagi nanti saat remaja atau dewasa yang ada RIP." batinku berkecamuk.

"PAMAN !!!!!!!!" teriak tuan muda kecil Bintang menyadarkan lamunanku.

"Ya, tuan muda. Ada apa?"

"Ponsel paman bebunyi. Paman melamun apa sih? sampai ponsel dan panggilan tangtang gak di sahut?"

"Gak apa-apa tuan muda."

Aku pun mengambil ponsel di saku celana dan melihat dilayar ponsel tertera nama 'Kenan'. Aku menekan tombol hijau.

"Ha-" "FIDEL !!!!! KE RUMAH SAKIT SEKARANG !!!! BAWA ANAK GUE KE RUMAH SAKIT !!!!!"

Aku langsung menjauhkan ponselku dari telinga karena mendengar suara teriakan nona besar Ayya yang membuat telingaku di pastikan akan ke THT.

"Ada apa nona besar?" ucapku mendekatkan kembali ponsel.

"Gue baru aja dikabarin Billal bahwa putra gue melakukan sesuatu sehingga 4 mahasiswi terkapar dirumah sakit tempat Irsyad bekerja bahkan 2 diantaranya koma." jelas nona besar Ayya diseberang ponsel.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang