37 Tawaran ???

193 17 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


Kenan hanya menghela napas saja. Nona besar Ayya benar-benar atasan unik bin ajaib.

"Oya, Nan. Anak gue mana? bukannya ikut lo ya?" tanya nona besar Ayya baru sadar saat tidak melihat keberadaan putra bungsunya di ruangan ceo.

"Tuan muda kecil Bintang ke universitas Negeri Sanjaya, nona Gava." balas Kenan datar dan sopan.

"Buat apa putra gue pergi kesana? kok lo gak larang anak gue sih?" semprot nona besar Ayya.

"Tuan muda kecil Bintang mencari nona Sara, tuan Reiner, dan tuan Roberto. Tadi saat aku, tuan muda kecil Bintang, nona Anita dan tuan Ben baru saja sampai mansion Oliver teriak-teriak mencari nona Sara." jelas Kenan mengingat kejadian di mansion Oliver. (Gak ditampilin, author malas 🤣)

"Ohya .... haha .... jadi sekarang putra gue berada di universitas negeri Sanjaya haha ...." Nona besar Ayya tertawa membayangkan apa yang akan dilakukan putranya di universitas negeri milik Kenan.

"Apa yang kamu pikirkan baby?" Tuan besar Leo menatap heran nona besar Ayya.

"Hehehe." Nona besar Ayya hanya cengengesan. "Kenan, hubungi rektor di universitasmu agar menjaga putra gue dengan baik untuk sementara tanpa terluka sedikit pun." lanjutnya.

Kenan menganggukkan kepalanya dan mengambil ponselnya dibalik celana. Kenan menekan nomor rektor universitas Sanjaya.

"Loudspeaker." ucap Nona besar Ayya.

Kenan meloudspeaker sampai menunggu dering ponsel di seberang.

"Selamat siang tuan Kenan." sapa seorang pria diseberang telpon dengan tegas dan sopan.

"Suara ini?! kayanya gue pernah denger deh?! tapi siapa?! Ish ..... kebanyakan anak buah sih gue jadi lupakan?!" batin nona besar Ayya berusaha mengingat suara di seberang telpon.

"Selamat siang pak Bilal." sapa Kenan datar dan sopan.

"Nih anak nada suara 11 12 sama suami gue. Heran gue?! Ada gitu manusia kulkas 100 pintu. Ya Allah, bantulah hambamu ini, mudahan saja Kenan dan nona Vivi berjodoh. Agar Kulkas 100 pintu bisa mencair bahkan bucin akut seperti suami gue." batin nona besar Ayya saat mendengar suara datar Kenan dan berdoa. (Amin, semoga jodoh antara Vivi dan Kenan, mudahan Kenan tidak mesum bin cabul 😇🙏)

"Tunggu tadi kata Kenan, pak Bilal?! Jangan-jangan Bilal ...?!" batin nona besar Ayya lagi membulatkan matanya.

"Apa ada masalah tuan Kenan?" tanya pria itu.

"Tidak ada masalah Pak Bilal. Saya hanya memberitahukan keponakan saya usianya sekitar 4 tahun, namanya Bintang sedang menuju universitas Sanjaya bersama baby sitternya bernama Anita dan pengawal pribadi bernama Ben." jelas Kenan datar terkesan sopan.

"A,apa?! Keponakan anda tuan Kenan?!" kaget pak Bilal terbat-bata di seberang telepon. "Kalo boleh tau keponakan tuan mencari siapa?" lanjutnya bertanya dengan nada terbata-bata.

"Iya, saya ingin Pak Bilal menjaga keponakan saya secara diam-diam. Suruh beberapa pengawas berpengalaman untuk menjaga keponakan saya. Keponakan saya sedang menemui keluarga Oliver." jelas Kenan datar tapi sopan.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang