31 Melempar Tablet Mahal

274 17 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🍃🍃🍃🍃🍃🍃


"Kenapa kamu keluar? bisakah kamu kembalikan jiwa putraku?" tanya nona besar Ayya mengelus pucuk kepala tuan muda kecil Bintang lalu memohon.

"Alya kelual kalena tangtang dibohongi telus mama Gava. Gak bisa, tangtang lagi tidul." balas Bintang Cadel dengan menggelengkan kepalanya.

Reiner, Roberto dan Athaya yang baru saja sampai diruang keluarga menampilkan wajah heran dan bingung. Mereka bertiga terus saja berjalan dengan mulut terkatup rapat lalu duduk di sofa.

"Arya, bangunin dong tangtangnya, mama kangen sama anak bontot mama." drama nona besar Ayya dengan menampilkan wajah sesedih mungkin.

Arya aka tuan muda kecil Bintang yang melihat wajah sedih Nona besar Ayya berperang batin saat ini. Bola mata tuan muda kecil Bintang terus saja berubah warna. Tuan besar Leo berada di belakang tubuh sang putra bungsu apabila sewaktu-waktu sang putra tidak sadarkan diri.

"mama huaaaaaahuaaaa." tangis tuan muda kecil Bintang tiba-tiba sambil memeluk nona besar Ayya.

Nona besar Ayya menepuk punggung tuan muda kecil Bintang untuk menenangkan sang anak.

"Mama hiks tangtang kangen sama mama hiks kata daddy lou hiks mama sibuk hiks." isak tuan muda kecil Bintang menangis dipelukan nona besar Ayya.

Nona besar Ayya menangkup kedua pipi sang anak bahkan ibu jari nona besar Ayya menghapus jejak air mata di kedua mata tuan muda kecil Bintang.

"maafkan mama ya baby boy. Mama dan papa sibuk banget sampai melupakan kamu." Ucap nona besar Ayya meminta maaf kepada tuan muda kecil Bintang.

Tuan muda kecil Bintang membalas dengan memeluk nona besar Ayya. Nona besar Ayya terus saja mengelus punggung belakang sekaligus mencium pipi gembul sang anak.

"Tuan muda kecil." sapa Sara memberanikan diri menghadap nona besar Ayya dan tuan muda kecil Bintang.

"Apa tante cantik?" goda tuan muda kecil Bintang sambil mengedipkan kedua matanya bahkan wajahnya memerah layaknya kepiting rebus.

Nona besar Ayya memandang horor putranya : "Ya Allah, baby boy?! Genit amat kamu nak?! dapat dari mana sih kelakuanmu ini?! papamu dan para kakakmu gak ada yang genit?! masa iya dari gue?! Ya Allah. Papa, mama, bang Azka tolongin Gava, mudahan anak bungsu Gava gak playboy dan cassanova." membatin sambil berdoa.

Tuan besar Leo memandang putranya dengan berbagai tatapan yang tak bisa diartikan : "persis Ayya kelakuannya sayangnya si Ayya cuman genit ke aku, suaminya." membatin.

"Tuan muda kecil, apa yang kamu ambil tadi di dapur?" tanya Sara gemes dan terkekeh sambil mengalihkan perhatian agar tuan muda kecil Bintang tersenyum kembali.

"ohiya tante cantik. Bentar ya." Ucap tuan muda kecil Bintang menepuk dahinya.

Tuan muda kecil Bintang berlari ke meja kecil yang dekat sofa single dimana ada cemilan kue kering bergambar hewan. kedua tangan mungil itu mengambil cemilan tersebut lalu berlari ke tempat nona besar Ayya dan Sara.

"Sara, sebaiknya kamu bawa tuan muda kecil Bintang ke taman belakang mansion." sahut Fay menatap sarah dan tuan muda kecil Bintang bergantian.

"Ada tempat belmainnya gak nenek Fay?" sahut tuan muda kecil Bintang berbinar.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang