62 Toilet di Balik Ranjang

396 14 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥


Baru bisa update karena kesibukan di dunia nyata 😊 Pengen dua bab tapi gak sanggup 🤭

Kamar Athaya dan Lusi

Athaya membawa Lusi ke tepi tempat tidur dan Athaya mendudukkan tubuhnya. Lusi melihat hal itu hanya diam dan melihat gerak gerik Athaya.

"Ceritakan honey, apa maksud dari Hilda tadi?" tanya Athaya menggenggam kedua tangan Lusi.

"Baiklah." Lusi menghembuskan napasnya perlahan-lahan. "Ingat, honey saat aku menjelaskan jangan menyela atau memotongnya." lanjutnya menatap mata Athaya. Athaya menganggukkan kepala.

"Sebelum pernikahan mendadak kita, aku diberitahukan oleh nona Ayya bahwa tuan muda kecil Bintang akan dititipkan disini. Awalnya aku dan seluruh anggota organisasi AZZA sangat kaget dan syok saat mendengar berita itu. Aku menghubungi nona Ayya dan dijawab nona Ayya dengan serius bahwa tuan muda kecil Bintang akan dititipkan kepada kami terutama pamud kenan, bang Fidel dan nona Hilda. Entah kenapa tiba-tiba saja rencana nona Ayya berubah lalu menikahkan kita secara mendadak antara aku dan kamu serta pamud Kenan dan mamud Vivi. Alasannya musuh nona Ayya dan tuan Leo serta mimpi yang dialami nona Ayya dan tuan Leo. Terus nona Ayya juga mendapat amanah dari almarhum kakek Oliver dan kakek Sanjaya untuk menikahkan pamud Kenan dan Mamud Vivi secara mendadak." jelas Lusi panjang kali lebar kali tinggi. (Rumus matematika 🤭)

Athaya mendengarkan dengan seksama penjelasan Lusi tetapi hati dan pikiran merasa janggal dengan penjelasan Lusi.

"Hubungan menitipkan anak dengan amanah kakek Oliver dan kakek sanjaya apa?" tanya Athaya mengernyitkan dahi.

"Aku tidak tau, lebih baik tanyakan saja pada pamud kenan dan mamud Vivi." sahut Vivi mengedikkan bahu.

"Kapan tuan muda kecil Bintang itu akan datang?" tanya Athaya.

"10 hari lagi setelah sehari ulang tahun tuan muda Radith dan nona muda Resmi." balas Lusi tersenyum manis.

Athaya melihat senyum manis Lusi mendekati secara perlahan-lahan.

Cup

Bibir Athaya mencium bibir Lusi. Lusi yang syok mendapat serangan mendadak itu hanya diam sampai Athaya menggigit bibir Lusi.

Lusi yang mendapat serangan mendadak itu langsung terdiam kaku, bingung mesti ngapain.

"Bernapas honey. Keluarkan suara merdumu." Serak Athaya disela-sela ciuman mereka.

Lusi yang biasanya ceplas ceplos dan jutek tetapi kalo masalah ranjang 0%. Dia mengikuti perkataan Athaya dengan SANGAT kaku dan tidak berpengalaman. Athaya terus saja memperdalam ciuman mereka seperti tidak ada hari esok.

Perang ciuman berlangsung selama hampir 20 menit, Lusi menepuk dada Athaya akibat kehabisan oksigen. Athaya melepaskan ciumannya agar Lusi bisa meraup oksigen kembali.

Hosh Hosh Hosh

Lusi menarik napasnya rakus, Athaya mengangkat Lusi ala koala dari kursi roda. Lusi mengalungkan tangannya di leher dan kakinya di pinggang Athaya. Athaya merebahkan tubuhnya dan Lusi dimana Lusi berada dibawah dan Athaya di atas.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang