48 Perempuan Selalu Benar :,)

157 13 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗

🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨

3 Jam kemudian, Vivi selesai latihan bela diri. Dia terduduk direrumputan dengan pakaian basah penuh keringatan berbeda dengan Kenan dengan pakaiannya yang sedikit penuh keringat.

"Fisiknya masih terlalu lemah tapi gerakan bela dirinya sungguh gesit, tajam dan mematikan." batin nona besar Ayya memandang Vivi yang terduduk direrumputan dengan segelas jus jeruk.

"Nona Vivi." panggil nona besar Ayya.

Vivi mendongakkan kepalanya dan menatap dengan pandangan bertanya-tanya.

"Istirahat selama 2 jam untuk memulihkan kondisi fisik tubuh lo." sahut nona besar Ayya.

"Kenapa? sejam cukup kok buat terapi sama nona lusi?" tanya Vivi dengan wajah heran dan bingung.

"Ikutin saran gue, istirahatlah selama 2-3 jam setelah latihan fisik. Gue akan melihat lo bagaimana cara Lusi mengatasi terapi trauma lo." sahut Nona besar Ayya seperti tidak suka dibantah.

"Baiklah." angguk Vivi yang paham maksud dari ucapan nona besar Ayya.

"Kak Fay, gue ingin bicara berdua dengan lo. Hanya empat mata." Ucap nona besar Ayya ke arah Fay yang duduk disebelahnya.

"Ikut." rengek tuan besar Leo memeluk pinggang istrinya dengan mata puppy eyes.

"Buat apa baby? Aku dan kak Fay ada yang ingin dibicarakan saja." tanya dan ucap nona besar Ayya mengelus pucuk kepala suaminya.

"Pokoknya aku iiikkkkkkuuuuttttttttt." rengek tuan besar Leo dengan bibir melengkung ke bawah.

Fay, Vivi, dokter Naomi, Kenan dan Lusi yang melihat hal langka seperti ini seketika menahan tawa.

"Tuan besar Leo, si raja mafia terkenal kejam, sadis dan tanpa ampun. Kalo bersama nona besar Ayya, seperti anak kecil." batin Kenan dibalik wajah datar menahan tawa.

"Seketika badan kekar dan gagah terbuat hati hello kitty." batin Lusi dan Vivi menahan tawa.

"Baru pertama kali melihat tuan Leo seperti, cinta emang mengubah si gunung es." Batin Fay menggelengkan kepala.

"Bagaimana kak Fay. Suami gue ikut nih, apalagi sekarang dalam mode manja." Ucap nona besar Ayya bingung.

"Bawa aja ,,, gak apa-apa kali. Dia suamimu juga nona Ayya. Kita ke gazebo." Saran Fay sambil menunjuk gazebo lain dimana di hadapannya terdapat danau buatan.

Fay dan pasutri bangkit dari kursi menuju gazebo tersebut. Vivi bangkit untuk mandi terlebih dahulu. Lusi dan dokter Naomi membahas tentang terapi buat Vivi. Sedangkan Kenan menumpang mandi terlebih dahulu.

🦋🦋🦋

Di gazebo, Fay dan pasutri sedang duduk berhadapan.

"Ada apa nona?"

"Gue ingin meminta bantuan kakak sama bang Liam." Ungkap Nona besar Ayya serius.

"Apa yang bisa saya bantu?"

"Buatlah skenario tanpa sengaja sebenarnya di sengaja antara Kenan dan nona Vivi serta tuan Athaya dan Lusi agar umereka menikah secara SAH baik agama maupun hukum." Jelas nona besar Ayya.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang