18 Jangan Bertravelling

427 24 3
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


♡♡♡♡♡♡


Tak

Jitakan agak keras mendarat di belakang kepala Fidel dari nona besar Ayya.

"Aaauu ... dasar kamp-" Ringis Fidel hampir saja mengumpat kasar.

"aish nih mulut bocor hampir aja ke sebut?! syukur sempat di rem." batin Fidel menepuk bibirnya.

Bugh

Sekali lagi bahu kiri Fidel di pukul agak keras oleh nona besar Ayya.

"Aaauu ... ada dendam apa sih sama saya nona besar?" tanya Fidel meringis.

"Itu buat lo yang mau nyebut kampret lalu biadap, sialan, jahanam, setan." semprot nona besar Ayya.

Fidel membulatkan matanya saat di tuduh nona besar Ayya dengan kata-kata kasar.

"bukannya kata-kata itu berasal dari nona besar sendiri kenapa jadi saya kena semprot. Sabar Fidel, atasan selalu benar. Kalopun salah kembali lagi ke awal atasan selalu benar." batin Fidel menangis.

"Kasian sekali dirimu Fidel jadi sasaran kebarbaran nona besar Ayya. Sudah kepala belakang, lalu bahu kiri setelah itu dimana lagi yang akan di jadikan kelinci percobaan oleh nona besar Ayya." batin Kenan meringis sekaligus bergidik ngeri.

Tuan besar Leo langsung menutup kedua telinga putranya dan menatap tajam nona besar Ayya saat kata-kata jelek keluar dari mulut istrinya.

"baby." peringat tuan besar Leo.

Wajah nona besar Ayya melengos ke jendela mobil. Tanpa di sangka, Tuan besar Leo menyerahkan tubuh gempal tuan muda kecil Bintang ke Kenan. Kenan yang di samping kemudi langsung mengambil tuan muda kecil Bintang lalu di dudukkan ke pangkuannya.

"pasangkan earphone ke telinga putraku. Kenan, Fidel tulikan pendengaran kalian ke kami. Fokuskan pendengaran kalian ke arah sekitar." Tuan besar Leo dengan wajah datar dan dingin menitahkan sekaligus memberi arahan + peringatan ke Kenan dan Fidel.

Kenan dan Fidel menganggukkan kepalanya polos saat mendengar perintah, arahan dan peringatan. Tuan besar Leo menekan layer pembatas.

Baru 10 menit, setelah tuan besar Leo menekan layer pembatas, Kenan dan Fidel di kejutkan suara aneh di kursi belakang.

Kenan dan Fidel meneguk saliva kasar saat mendengar suara aneh di belakang. Fidel yang menyetir berusaha tetap konsen agar tidak terjadi apa-apa, berbeda dengan Kenan yang mengelus punggung tuan muda kecil Bintang di pangkuannya.

"Dasar pasutri mesum, Sudah tau nih mobil biasa tanpa kedap suara malah asyik berolahraga lagi." batin Fidel menggerutu dengan wajah memerah sambil menyetir.

"Tuan besar Leo, nona besar Ayya, tolong hargai jomblo di depan. Nanti aja berolahraga, di mansion sayakan bisa." batin Kenan berusaha menulikan pendengarannya.

Di mohon jangan bertravelling ya reader 🤭🤭
Ini adalah suara aneh yang di dengar oleh nasib dua jomblo di depan. Si kecil Bintang aman ya reader soalnya earphone di kedua telinga Bintang, alat yang di ciptakan oleh Ceilo sewaktu-waktu pasutri mesum ingin melakukan adegan intim 🤭🤭

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang