24 Racun VS Racun

332 20 1
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😚😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬


"Te-" "MAMUD !!!!!!"

Teriakan dari lantai 2 mansion memotong perkataan nona besar Ayya. Nona besar Ayya dengan gesit dan lincah menarik salah satu tangan Lusi dan tuan besar Leo menuju tangga.

Kenan, Irsyad, Fidel, Athaya dan Kara mengikuti dari belakang saat mendengar teriakan dari lantai 2. Nona Miko dan Fay menarik tangan suami mereka masing-masing.

Berbeda dengan Roberto dan Reiner menampillkan wajah bingung dan otak lemot dalam memahami situasi genting saat ini.

"Mereka kenapa sih?! kok pada lari ke lantai 2?!" tanya Reiner heran.

"Mana gue tau, Rei." jawab Roberto menggelengkan kepalanya.

"Robert !!! Reiner !!! cepat ikut kita ke lantai atas !!!" teriakan Fay di anak tangga membuat Roberto dan Reiner terkejut.

Seketika otak Roberto dan Reiner mulai memahami situasi dan mereka saling pandang.

"MAMUD !!!" teriak mereka bersamaan yang baru sadar situasi saat ini.

Sementara kamar Vivi di lantai 2. Naomi, Sara dan Jovan berusaha menenangkan Vivi yang berontak kembali. Naomi memegang tangan sebelah kiri, Sara memegang tangan sebelah kanan dan Jovan tubuh Vivi.

"LEPASKAN AKU !!! JANGAN HALANGI AKU UNTUK BUNUH DIRI !!! BIARKAN AKU MATI !!!" histeris Vivi sambil berontak.

"Nona Vivi sadarlah, ini saya dokter Naomi, nona Vivi." Ucap dokter Naomi berusaha menenangkan Vivi yang berontak.

"Mamud, sadar mamud. Ini Sara, cucu kesayangan mamud." Ucap Sara dengan air mata mengalir deras di kedua matanya.

"Mamud, Jovan mohon sadar mamud. Mamud harus melawan rasa takut mamud." Ucap Jovan berusaha menahan tubuh Vivi yang berontak.

Bbbraaakk

Pintu di dobrak dengan sangat keras membuat Jovan, dokter Naomi dan Sara yang masih memegang Vivi melihat ke arah pintu yang terbuka lebar.

Pelakunya jangan ditanya kalo bukan nona besar Ayya sendiri bersamaan dengan tuan besar Leo dan Lusi. Di susul Kenan, Fidel, Irsyad, Athaya dan Kara, dibelakangnya kedua pasutri terakhir Roberto dan Reiner.

Mereka mematung dan melotot tak percaya melihat keadaan Vivi seperti orang kehilangan akal sehat.

"Lusi, Miko bantu gue.Yang lain halangin keluarga nona Vivi agar tidak mendekat. Kau dokter Naomi bantu kami dalam menangani nona Vivi." Nona besar Ayya memberikan perintah dan intruksi.

Tuan Agra melangkah ke arah Jovan dengan menahannya, samahalnya Liam, Kenan, Fidel dan Irsyad menahan Roberto, Athaya, Kara dan Reiner.

"Papi lepasin aku pi, aku mau mendekat ke mamud." berontak Roberto tetapi Liam sekuat tenaga menahan putranya.

"Lepas tuan Kenan." datar Athaya.

"Nenek Fay lepasin Sara, Sara tidak mau jauh dari mamud." rengek Sara memberontak.

Pemberontakan Roberto, Athaya, Jovan, Sara, Kara dan Reiner tidak ada hasil sama sekali. Lusi, nona Miko, nona besar Ayya mendekati ranjang Vivi kemudian membantu dokter Naomi.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang