38 Pak Bilal, mantan anggota organisasi Zero

192 15 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


Tuan besar Leo jangan ditanya bagaimana wajahnya saat ini masih datar dan dingin padahal menghela napas berat.

"Apa yang ingin lo tanya Kenan."

"Sia-"

Tok tok tok

ceklik

Fidel dan Nona Miko membuka pintu ruangan ceo membuat tuan besar Leo, nona besar Ayya dan Kenan mengalihkan perhatian ke arah pintu.

"Ada apa Miko?" tanya nona besar Ayya melihat wajah nona Miko agak gelisah.

"Nona Gava, aku ingin meminta ijin untuk ke markas. Aku kangen sama suamiku." Balas nona Miko menundukkan kepalanya.

"Apa pekerjaan Fidel dan Kenan sudah kau selesain?" tanya nona besar Ayya dengan pandangan menyelidik.

Nona Miko menganggukkan kepalanya. Fidel dan Kenan jangan ditanya mereka mendengus.

"Nona besar, kalo masalah pekerjaan beuh iblisnya keluar?! coba masalah lain malaikatnya lah yang keluar?!" batin Fidel bergidik ngeri.

"Aku gak nyangka kalo nona Besar Ayya menyuruh nona Miko mengerjakan tugasku dan Fidel. Lantas nona besar Ayya sangat di hormati sekaligus ditakuti karena hal itu ini penyebab. Membantu satu sama lain bahkan anak buah sering di anggap keluarga oleh nona besar Ayya sendiri." batin Kenan kagum memandang nona besar Ayya.

"Ya sudah, datanglah ke markas. Temuin laki lo yang sejak tadi uring-uringan di markas lalu neror gue cari istrinya." Ucap nona besar Ayya menganggukkan kepala sambil tersenyum manis dan menggoda.

"Terima kasih nona. Aku permisi." angguk nona Miko merona merah. "Tuan Fidel, tuan Kenan. Saya pamit." Lanjutnya menghadap Kenan dan Fidel bergantian sambil menutupi pipi merahnya.

"Baiklah nona Miko, saya berterima kasih kepada anda sudah membantu saya dalam menandatangi dan mengoreksi berkas perusahaan." Ucap Fidel tersenyum tenang dan memberi hormat.

Kenan hanya memberi hormat dan tersenyum tipis. Nona Miko keluar dari ruangan ceo. Tinggallah Fidel, Kenan dan pasutri.

"Fidel, apa ada jadwal saya?" Ucap Kenan profesional.

"Jadwal anda sampai sebulan ke depan hanya memeriksa berkas. Ini berkat Nona Miko yang sangat membantu perusahaan Sanjaya sampai sebulan ke depan, tuan Kenan." Jelas Fidel profesional.

Nona Besar Ayya tersenyum misterius, tuan besar Leo tersenyum amat tipis berbeda dengan Kenan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Meeting penting perusahaan bagaimana, Fidel?" tanya Kenan datar.

Fidel menunjuk pasutri di hadapan Kenan, Kenan mengarahkan kepalanya membuatnya memicingkan mata ke pasutri di hadapannya. Nona besar Ayya dan tuan Besar Leo hanya bungkam dan mengedikkan bahu acuh.

"Fidel, lo ada kerjaan?" tanya nona besar Ayya mengacuhkan tatapan Kenan.

"Gak ada nona besar. Apa ada yang bisa Fidel bantu?" Fidel menggelengkan kepala dan bertanya balik.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang