44 Hutang Nyawa Dokter Naomi

180 15 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨


"ANAK HARAM !!! MISKIN !!! JALANG !!! terus apa lagi?" sahut suara wanita dengan pakaian santai dan sederhana yang baru saja sampai dengan 2 orang pria dihadapannya.

4 pasutri, Kenan, Dokter Owen dan Pak Bilal menatap wanita itu datang bersama dua orang pria. Dokter Owen meneguk saliva kasar saat Irsyad dan Fidel bersama nona besar Ayya.

"Cantiknya wanita ini?! tubuhnya seksi dan montok, tubuh ibu Dian aja kalah dengan wanita cantik ini?!" batin Ayah Dian terpesona dengan tatapan penuh gairah dan nafsu saat melihat body nona besar Ayya.

"Dasar lelaki mata keranjang ... pengen congkel tuh mata jelalatannya ..." batin nona besar Ayya risih.

"Oooo .... ini ternyata ibu dari ANAK HARAM ITU?!" angkuh ibu Dian.

"Maksud anda apa ya nyonya Ariesta?" tanya nona besar Ayya pura-pura tidak tau.

"Jangan pura-pura kamu, JALANG. Gara-gara ulah ANAK HARAMmu itu. Putriku masuk rumah sakit." geram ibu Dian.

Hahahahahahaha

Nona besar Ayya tertawa terbahak-bahak dengan wajah ceria. Kenan, Fidel, Irsyad dan dokter Owen sudah berkeringat dingin saat mendengar tawa setan dibalik wajah ceria tersebut. Berbeda dengan pak Bilal dan 4 pasutri menatap heran.

"Eeehhh .... JALANG kenapa kamu ketawa?" sinis ibu Anne.

"Serah gue, mau gue ketawa kek, jungkir balik kek, loncat kek, gak ada urusannya sama lo." sarkas nona besar Ayya.

"Wah, wah ... ternyata mulut JALANG di depan saya pedas juga ya ... Sudah MISKIN, suaminya banyak, terus memiliki ANAK HARAM." sinis Ibu Anne dengan nada angkuh.

"Ckck ... gak pernah makan kursi sekolah kali ya." sindir nona besar Ayya menggelengkan kepala.

"Diam Anda !!! Saya adalah wanita berpendidikan." geram ibu Anne murka.

"Kalo lo wanita berpendidikan, seharusnya didik dulu anak kesayangan lo. Bagaimana kelakuan anak lo selama di universitas?" sinis nona besar Ayya.

"Seharusnya anda yang harus mendidik ANAK HARAM anda. Saya pastikan anda dan suami anda akan membusuk dipenjara." angkuh ibu Anne.

"Silahkan masukkan gue dan suami gue ke penjara." sinis nona besar Ayya menantang. "Ets, tapi gue punya hadiah buat kalian semua." lanjutnya menyeringai.

"Cih ... hadiah, hadiah. Orang MISKIN seperti anda tidak mungkin memberikan hadiah buat kami yang ORANG KAYA." sombong ibu Dian.

Nona besar Ayya mengedikkan bahu acuh. Lalu menatap satu persatu anak buahnya kecuali Athaya.

Beberapa menit kemudian, 4 ponsel berbunyi berasal dari ayah Dian, Anne, Serli dan Ayu berbunyi. Mereka mengangkat ponsel tersebut secara bersamaan.

Ponsel Ayah Dian Ariesta dulu 📱

"Hallo direktur." sopan Ayah Dian menyambut.

"Tuan Ariesta, anda dipecat sebagai WAKIL DIREKTUR perusahaan secara tidak terhormat karena sudah menyinggung seseorang berpengaruh."

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang