⚠️ Warning ⚠️
Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗
Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
APA !!!!!!!!!Teriakan Fay dan Liam bersamaan dengan wajah syok dan pucat pasi. Roberto, Reiner dan Athaya yang tau hanya diam membisu.
"Hahaha wajah kalian lucu juga ya hahahaha tadi tuan Athaya, tuan Reiner dan Tuan Roberto sudah melihat videonya, wajah mereka menampilkan pucat pasi hahaha sekarang kak Fay dan kak Liam juga menampilkan wajah yang sama hahahaha." nona besar Ayya tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Liam, Fay, dan Kara.
"Nona Gava, kamu benar-benar keterlaluan !!! Seharusnya kamu bilang dulu kekeluarganya soal video yang kamu kasih?!" Marah Fay tidak terima.
"Gue menolak nona Gava. Gue dan istri gue sangat mengenal Vivi bagaimana?! bukannya sembuh malah tambah parah?!" Ucap Liam menolak mentah-mentah.
Nona besar Ayya meredakan tawanya kemudian menampilkan wajah serius dan datar.
"Ini yang gue takutkan kalo kalian pasti akan marah dan tak terima kalo melihat video yang gue kasih. Kalian terlalu memanjakan dan melindungi vivi bagai kaca tipis yang mudah retak dan rapuh." Nona besar Ayya menjelaskan dengan penuh penekanan di setiap kata.
"Apa ada cara lain buat menyembuhkan mental mamud vivi, nona besar Ayya?" tanya Athaya datar terkesan berhati-hati.
"Ada, tapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Gue takutnya musuh kalian sudah bergerak cepat." acuh nona besar Ayya.
Lusi dan dokter Naomi yang baru saja datang ke ruang keluarga hanya menampilkan raut wajah bingung.
"Bagaimana keadaan mamud Vivi?" tanya Athaya datar terkesan khawatir saat melihat Lusi dan dokter Naomi.
Lusi dan dokter Naomi saling pandang kemudian tersenyum tipis. Mereka berjalan ke arah sofa untuk duduk terlebih dahulu.
"Ada kabar baik dan kabar buruk untuk nona Vivi. Kalian mau yang mana?" Sahut Lusi dengan wajah datar dan acuh.
"Kabar baik." balas Liam sambil menggenggam tangan Fay, istrinya.
"Kabar baiknya racun yang berada di dalam tubuh nona Vivi bersih 100%. Bahkan tubuh dan wajah nona Vivi sekarang lebih segar dan fresh."
"Kabar buruknya?" tanya Fay cemas digenggaman Liam.
Liam, Athaya, Reiner dan Roberto juga memandang dengan wajah cemas dan khawatir.
"Kabar buruknya mental nona Vivi benar-benar terganggu. Kita harus cepat memberikan pertolongan kepada nona Vivi." balas Lusi datar dan acuh.
"Apa dokter Lusi bisa memberikan solusi untuk kesembuhan mental mamud Vivi?" tanya Reiner dengan wajah cemas.
"Ada. Mau cara cepat apa cara lama?" angguk dan tanya Lusi.
"Cara cepat seperti apa?" tanya Roberto penasaran
"Apa kalian ada di kasih video dari nona Gava?" tanya Lusi balik seperti menebak.
Fay, Liam, Athaya, Roberto dan Reiner terdiam membisu. Lusi menghela napas kemudian menatap nona besar Ayya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Grandmom
RomanceUpdate tergantung kesibukan author 🙂 Cerita Author yang lain Tolong hargai karya Author Jangan lupa yuk dukung dengan follow, like, vote dan koment agar author semangat 💪😊😘😍 Nenek ?? Grandmom ?? Oma ?? Pasti sering mendengar nama itu. Tapi b...