46 Dokter Naomi, Organisasi ??

177 12 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨


Awalnya dada Kenan berdegub kencang dan keringat dingin membasahi dahinya seketika merasakan lega saat para atasannya menyukai masakannya.

"lo gugup Ken?" tanya nona besar Ayya menahan tawa. Kenan hanya menganggukkan kepala saja.

"hahahaha ..... masakan lo lumayan kok, biarpun ada sedikit rasa asin tapi enak bisa dimakan." komentar nona besar Ayya tulus.

"iya, Ken. Kamu memang the best. Kenapa gak tiap pagi aja kamu masak buat kita berdua?" celetuk Fidel tanpa rasa bersalah.

Kenan mendengus saat mendengar nada celetukan Fidel yang menyuruhnya untuk membuat sarapan. Nona besar Ayya, tuan Agra dan nona Miko terkekeh sedangkan tuan besar Leo hanya tersenyum tipis.

"Nasi goreng buatan lo, apa masih ada?" tanya nona besar Ayya sambil memakan sesendok nasi goreng spesial buatan Kenan.

"Masih ada untuk 3 piring, nona besar." jawab Kenan datar terkesan lembut.

"Baguslah." angguk nona besar Ayya meminum jus mangga setelah nasi goreng spesial buatan Kenan habis tak tersisa.

"Kalo boleh tau buat apa nona besar?" Kenan bertanya balik.

"Lusi, dia akan datang ke mansion ini." balas nona besar Ayya menunggu tuan muda kecil Bintang yang sedang asyik menikmati makan malam nasi goreng spesial buatan Kenan.

"baby boy, seperti mama dan papa akan merasa lega sekaligus tenang kalo kamu dititipkan disini bersama Gilang untuk sementara waktu." batin nona besar Ayya sendu.

Kenan dan Fidel tidak merasakan tatapan sendu nona besar Ayya berbeda dengan tuan besar Leo juga menatap sendu putra bungsunya.

"Nona Lusi?! Buat apa nona Lusi kemari, nona besar?" tanya Fidel kaget saat mendengar nama Lusi disebutkan otomatis nona besar Ayya kembali dari lamunannya.

"Ada yang mau dia katakan tentang trauma mental Nona Vivi." balas nona besar Ayya.

"Kenan, Lusi akan menginap malam ini di mansion lo, lo udah beresin kamar tamu belum?" lanjutnya.

"Sudah nona besar, aku tadi menyuruh kepala maid untuk membersihkan kamar tamu lewat pesan dari ponsel." jawab Kenan datar terkesan lembut.

"Baby boy, setelah habis makan jangan lupa sikat gigi dan cuci muka, berdoa dan tidur bareng aunty Anita dulu ya." nasehat nona besar Ayya mengelus pucuk kepala tuan muda kecil Bintang.

"iya, mama." angguk tuan muda kecil Bintang polos.

"Kenan, Fidel kalo Lusi sudah datang. Beri makan malam untuk dia dulu baru lo hubungin gue lewat sms, kalo gue gak balas suruh Anita atau Ben yang ngetok pintu kamar gue. Gue mau istirahat di kamar bareng suami gue." perintah nona besar Ayya meminum jus mangganya yang masih ada sedikit sisa.

"Yaiyalah, nona besar. Aku mana mau menelpon kalo nona besar sedang istirahat. Aku pastikan telinga suciku akan mendengar suara ehem-ehem." batin Kenan dan Fidel paham maksud dari perintah nona besar Ayya.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang