BAB 48 : KEMALANGAN

84 14 8
                                    

" Kau ni memang perempuan tak guna tahu tak ! Aku tak pernah jumpa perempuan sejahat kau.  Aku tak sangka perempuan yang aku sayang,  yang aku cinta selama ni tikam belakang aku.  " ujar Amsyar dengan nada yang dingin.  Dia memandang Maisarah yang terhantuk pada bucu meja.  Langsung tiada rasa simpati.

" Kau nak apa ha dari aku sebenarnya?!! " soal Amsyar dengan nada yang tinggi. Amsyar merengus geram. 

Maisarah mengalirkan air mata sambil menahan kesakitan di dahinya.  Sungguh dia tidak percaya akan tindakan Amsyar itu. 

............

Maisarah mengalirkan air matanya. Dia memandang skrin komputer yang terpampang gambar dirinya bersama Amsyar.

" Hai Maisarah " sapa dari Nadia sambil membuka pintu biliknya. Tidak sempat Maisarah ingin mengelap air mata,  Nadia sudah perasan yang Maisarah sedang menangis.

" Maisarah! " panggilan dari Myra dan Zurin di muka pintu.

Mata Myra dan Zurin tertumpu pada Maisarah yang sedang berpelukan dengan Nadia sambil mengalirkan air mata.

" Maisarah kenapa ni? " soal Myra sambil terburu-buru menuju ke arah Maisarah.

" Kenapa dengan dahi kau ni? " soal Zurin pula. Myra menarik Maisarah untuk mendapatkan pelukan.  Dia mengetahui Maisarah memerlukan pelukan dan sokongan dari kawan-kawannya.

" Maisarah,  cakap dengan kitaorang,  siapa yang buat kau macam ni? " soal Zurin sambil memegang raut wajah Maisarah  .

Soalan itu masih belum dijawab Maisarah. 

" cakap Maisarah.  Kenapa boleh jadi macam ni?  Siapa yang buat kau macam ni? " soal Myra pula dengan perasaan sedih melihat keadaan Maisarah.

" Nadia,  kenapa dengan Maisarah? " soal Zurin.

" Amsyar " balas Nadia .

Myra dan Zurin memahami apa yang dimaksudkan dengan Amsyar.  Zurin menahan perasaan marahnya.  Myra pula , masih tidak percaya yang Amsyar yang melakukan sedemikian pada Maisarah .

" Maisarah,  kau cerita sekarang dekat kitaorang " arah Zurin sambil menahan perasaan marahnya. Sudah lama dia menahan perasaan marahnya pada Amsyar. 

Maisarah,  Zurin dan Myra duduk di sofa yang berada di dalam bilik kerja Maisarah.

Flash back.....

Amsyar merampas bunga yang dipegang oleh Maisarah  kemudian bunga itu dihempas.   Muka Amsyar bertukar menjadi marah. Sungguh Maisarah terkejut dengan tindakan Amsyar itu.

" Kau ikut aku " arah Amsyar sambil menarik tangan Maisarah menuju ke arah sofa ruang tamu. 

Tiba di sofa ruang tamu,  amsyar menolak Maisarah sehingga terduduk di atas sofa.

" Kenapa kau buat aku macam ni Maisarah?  " soal Amsyar sambil menahan perasaan marahnya.

Maisarah bangun dari duduknya,  lalu dia menghadap Amsyar.

" apa awak cakap ni Am? " soal Maisarah dengan perasaan terkilan dengan situasinya sekarang.

" Kau jangan nak buat tak tahu la Maisarah. " . Habis merah padam muka Amsyar.

" apa ni?  Saya tak faham. Boleh tak awak bagi tahu saya,  apa yang berlaku? " soal Maisarah.

" Kau jangan ingat aku bodoh la. Kau ingat aku tak tahu yang kau ada hubungan dengan Zaid !!" jelas Amsyar.

" Zaid? " soal Maisarah dengan perasaan pelik.

" Awak cakap saya ada hubungan dengan Zaid? " soal Maisarah sambil menggugurkan air matanya.

DIA YANG AKU CINTAI [C] ✔Where stories live. Discover now