Bab 29 - Ketidaksengajaan

231 14 0
                                    

Hari Ke - 4 ujian sekolah telah selesai di laksanakan..

Keyana merasa lega karena ujian sekolah sudah telah ia lalui berharap di Mata pelajaran Matematika ia mendapatkan hasil yang memuaskan bagaimana pun juga ia ingin menagih janji Arga kepadanya.

"Key, gue pulang duluan.. dah bye," kata Aurel seraya melambaikan tangan kepadanya.

Keyana sengaja menunggu Arga di depan gerbang sekolah, ia sempat bertemu Daniel cowok yang dulu naksir sama Keyana tapi mungkin semenjak kejadian Keyana mengamuk dan memaki-maki Daniel mungkin perasaan Daniel sudah menghilang.

Bryan menelponnya tapi Keyana lebih memilih mematikan panggilan telepon dari Bryan ia benar-benar tidak ingin berbicara dengan siapapun kecuali Arga. Dan benar saja selang beberapa menit kemudian Arga mengendarai motornya namun saat sampai di depan gerbang ia langsung di cegat oleh Keyana.

Arga menghembuskan nafas kasarnya, "Mau apalagi sih kamu?"

"Ada yang mau aku tagih sama Pak Arga," katanya.

"Memangnya saya punya hutang sama kamu? Perasaan enggak ada deh. Udah ya, Keyana sekarang kamu minggir saya mau pulang." pinta Arga.

Keyana menuruti apa kata Arga dan benar saja Arga pergi begitu saja tanpa melihatnya sama sekali, Melihat wajah Arga yang nampak sangat kelelahan membuatnya memilih untuk mengundurkan niatnya dan membiarkan Arga pergi.

***

Sore itu Keyana memilih keluar bersama Bryan ia merasa sudah sangat lama tidak berpegian bersama kakaknya itu, di sisi lain Bryan tengah semangat menceritakan seseorang perempuan yang dia sukai kepada Keyana.

Mendengar Bryan bercerita berhasil membuatnya teringat akan perasaan terhadap Arga yang sama selalu di abaikan.

"Jadi, cewek itu selalu bersikap cuek sama lo Kak. Saran gue ya, lo jangan mudah menyerah semakin dia mengabaikan lo, semakin lo terus berusaha ngedeketin dia enggak apa-apa di cuekin terus nanti lama-lama juga direspon," saran Keyana yang berhasil membuat Bryan terkesima, sejak kapan adiknya jadi pandai soal percintaan begini.

"Key, gue rasa lo kayaknya paham betul sama hal-hal yang beginian,"

"Gue sering baca novel dan kisahnya begitu semua jadi ya gue cuman nyaranin apa yang gue baca dari tuh cerita," katanya beralibi.

Mereka mampir terlebih dahulu di restoran ternama yang berada di Mall tersebut.

"OMG! Gue udah laper banget sumpah," kata Keyana yang melihat pesanannya telah tiba.

Setelah makan, mereka memutuskan untuk menonton dan setelah menonton mereka mampir terlebih dahulu ke tempat permainan, banyak hal yang mereka lakukan Mall sana.

Sampai akhirnya matahari terbenam dan berganti dengan sang rembulan di parkiran itu Bryan tak sengaja melihat seseorang yang ia kenali, melihatnya langsung membuat Bryan menghampirinya.

"Aisyah," sapa Bryan.

Aisyah seseorang yang Bryan kenali ia tersenyum kearahnya. "Pak Bryan kok bisa ada disini?"
"Iya mampir main sebentar kesini bareng adik saya," jawabnya.
"Kalau kamu sendiri kenapa bisa ada disini?"
"Saya ada urusan pribadi tadi,"
"Oh iya btw, berkas magang yang kamu kirimkan ke perusahaan saya sudah saya lihat," ucap Bryan.

Aisyah merasa senang mendengar berkas dokumen magangnya sudah Bryan lihat, "Terimakasih Pak sudah mau menyempatkan waktu untuk melihat berkas magang saya," ujar Aisyah tidak enak hati.

"Kabar baiknya nanti pihak perusahaan yang mengirimkannya ke email kamu," jawab Bryan.

Obrolan mereka berakhir karena Bryan sudah mendapatkan panggilan telepon dari Keyana yang tak sabaran menunggunya di dalam mobil sendirian.

Aisyah bertemu dengan Bryan di perusahaan Bryan bekerja sebenarnya mereka tak sengaja bertemu pada saat di dalam lift, Bryan yang yang terkesima melihat Aisyah pada saat itu ia langsung mengajaknya berkenalan dan perkenalan itu berjalan dengan baik sampai akhirnya Bryan mengetahui mengenai Aisyah yang sudah lama memasukan berkas lamarannya untuk magang di perusahaannya.

Mengetahui hal itu, Bryan langsung menyuruh asistennya untuk mencari berkas yang sudah di kirimkan Aisyah di perusahaannya.

"Lo tadi ngobrol sama siapa barusan Kak?" tanya Keyana penasaran.

"Ada deh," katanya seraya tersenyum manis.

"Cewek ya, cielah yang lagi jatuh cinta," goda Keyana berhasil membuat Bryan malu.

Ini pertama kalinya Keyana melihat Bryan tersenyum senang setelah bertemu dengan seseorang ia semakin di buat penasaran oleh sosok perempuan yang barusan bertemu dengan Bryan.

"Kenalin dong sama gue tuh cewek,"
"Enggak nanti lo berulah lagi."
"Dih, lo kok ngomongnya kayak gitu sih," ujar Keyana kesal.
"Iya-iya nanti gue kenalin tapi bukan sekarang ya, soalnya gue juga baru deket sama dia." ujarnya.
"Ok,"

Sudah sangat lama seorang Bryan melajang sendirian dari dulu Bryan lebih memilih untuk sendiri, menjaga Keyana itu jauh lebih penting baginya di bandingkan memikirkan kehidupannya sendiri tapi untuk hari itu Bryan berani membuka hatinya kembali.

TBC

My Sweetie Teacher (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang