Bab 4 - Misi PDKT ke-dua

384 20 0
                                    

Jam istirahat Keyana berjalan cepat menuju kelas 12 IPS-A mencari Daniel ia harus membuat perhitungan pada sang penulis surat.

Aurel dan Rangga tidak bisa menghalangi niatnya yang akan melabrak Daniel sudah banyak murid-murid lain yang mengetahui tentang dirinya yang membacakan surat dari Daniel bahkan kabar itu sudah sampai terdengar ke telinga Daniel sendiri

Aurel dan Rangga menyamakan langkah kaki Keyana, "Key lo kalau marah jangan sama Daniel tapi sama Pak Arga," kata Aurel.

"Apa yang di katakan Aurel benar Key, kalau lo mau marah sama Pak Arga," Rangga mencoba membujuknya.

Keyana berhenti menatap keduanya, "Nggak! disini yang salah Daniel, gara-gara surat dia gue jadi bahan lelucon kayak gini." ujarnya.

Cinta benar-benar membuat orang salah kaprah.

Braakk...

"Daniel!"
"Key sabar," kata Aurel.
"Mana Daniel."

Seisi kelas 12 IPS-A Terdiam melihat Keyana menggebrak meja, jujur saja mereka takut melihat kemarahan Keyana, matanya berkilat tajam tidak ada satupun yang berani bicara.

"Daniel di kantin," seseorang bersuara.

Keyana bergegas menuju kantin yang sekarang suasananya sangat ramai disana ia mendapati Daniel dan keempat temannya, dari arah kejauhan degup jantung Daniel sudah berdegup tak karuan bukan karena takut akan semprotan Keyana melainkan ini yang pertama kalinya ia berhadapan langsung dengan Keyana.

"Key," ucap Daniel.

Bug-bug... Keyana memukuli Daniel dengan segala jurusnya, "Ampun key.. aduh.. duh ampun Key," pintanya memohon.

"Gara-gara surat lo, gue jadi bahan tertawaan dasar kuda nil," umpatnya kesal seraya menjambak rambut Daniel.

Sekarang mereka jadi bahan sorotan dan Daniel yang semula rapi dan cool kini telah berubah semrawut akibat pukulan dan jambakan dari singa betina.

Keyana melenggang pergi setelah puas menghajar Daniel yang kini telah diikuti Aurel dan Rangga.

"Gila! Keyana kalau ngamuk kayak macan betina,"

"Bar-bar banget tuh cewek!"

"Parah berani banget dia marah-marah ke Daniel,"

"Enggak tahu malu!"

Banyak yang membicarakan Keyana tentang tindakannya terhadap Daniel tapi Keyana tidak memperdulikan comohan mereka.

***

Di parkiran Daniel bersama Didin tengah melakukan sesuatu mengempeskan kedua ban motor Yamaha RX100 milik Arga, gara-gara gurunya itu yang berani mempermalukan Keyana dia harus mendapatkan imbalannya.

"Din cepetan keburu bel belum bunyi,"
"Bentar nil dikit lagi selesai,"
"Ayo cabut rasain lo!"

Mereka berdua berlari bersembunyi  di balik tembok seraya menguntit.

Semua siswa berhamburan di area koridor dan lapangan jam yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba begitupun juga dengan Arga yang kini tengah menenteng tas ranselnya seraya menuju motornya yang terparkir.

My Sweetie Teacher (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang