Weekend Arga sedang bersama kedua sahabatnya Gilang dan Dini. Sengaja di hari liburnya mereka putuskan untuk reuni bersama sudah lama juga mereka terlalu sibuk dalam urusannya masing-masing.
"Gimana kabar lo ga?"
"Baik, kalian gimana kabarnya?"
"Kita sangat-sangat baik ga, btw cewek di samping lo ini siapa ga?" tanya Dini penasaran."Hay semua salam kenal ya gue Natalie calon masa depannya Arga," Gilang tertawa mendengarnya, ia sudah tahu tentang Natalie dari Arga dimana wanita itu terlalu bar-bar dalam menunjukkan rasa sukanya.
"Jangan di anggap serius Din," Arga mengingatkan.
Sejujurnya Dini merasa bingung kenapa Arga selalu di kelilingi oleh wanita-wanita yang begitu bar-bar, dalam menunjukkan rasa sukanya dulu Keyana sekarang Natalie besok-besok siapa lagi.
Arga telah memesankan semua makanan untuk kedua sahabatnya karena hari ini Arga mentraktir sepuasnya untuk mereka.
"Mm.. Gue mau ke toilet bentar ya guys," Natalie pergi terburu-buru karena panggilan alamnya memanggilnya.
"Ga dia temen sekantor lo kan?" tanya Dini, Arga mengangguk.
"Dia bar-bar banget sumpah persis mirip banget sama pacar lo," Arga tersenyum kecil.
"Bedalah din, Keyana itu sampai sekarang paling beda enggak ada yang bisa bandingin ya kan ga," Gilang bersuara pasalnya Gilang adalah salah satu termasuk pria yang ikut serta dalam mengagumi Keyana.
"Ngomongin tentang Keyana, pacar lo itu kapan ga balik ke indonesia masa iya enggak ada waktu buat libur akhir pekan sama sekali," Arga terdiam.
"Meskipun Keyana sampai sekarang belum juga pulang ke indonesia tapi komunikasi gue sama dia tetap berjalan dengan lancar kok," Arga membela pacarnya.
"Nanti juga pasti akan ada waktunya dia bakalan balik ke indonesia," Arga menyeruput kopinya.
"Kenapa enggak lo aja ga yang nyamperin Keyana ke Jerman kan sekarang lo udah punya banyak uang," saran Gilang.
Arga memikirkannya juga dan saran Gilang ada benarnya kenapa tidak ia yang menemui Keyana lagi pula uangnya sudah lumayan cukup untuk pulang pergi ke Jerman.
Topik obrolan mereka berganti ketika melihat Natalie bagaimana pun juga mereka menghargai perasaan wanita itu, mana mungkin mereka membicarakan Keyana di hadapan Natalie tapi sebenarnya Natalie tidak pernah masalah dengan apa yang mereka bicarakan.
***
"Kapan-kapan bolehkan nanti kalau kita udah pulang ke Indonesia, aku main ke rumah kamu?"
"Bolehlah masa iya kita putus pertemanan setelah lulus nanti," Keyana tersenyum.
Mereka duduk saling berhadapan dan dua cangkir kopi hangat pesanan mereka telah tiba, Keyana berterimakasih pada sang pelayanan.
"Pacar kamu enggak nge-hubungin kamu Key?" tanya Bisma teman sekampus Keyana yang ternyata sama berasal dari indonesia.
Keyana menyeruput kopi miliknya, "Dia kayaknya lagi sibuk deh, kamu tahu sendiri perbedaan waktu di sini sama di Indonesia." Bisma menganggukkan kepalanya.
"Kamu hebat lho bisa se-langgeng itu menjalani hubungan LDR kalian,"
"Susah sebenarnya bis, kita berdua harus mengesampingkan ego masing-masing kalau enggak kayak gitu bisa bubar hubungan yang udah di jalani,"
"Sepercaya itu kamu sama pacar kamu?" Keyana mengangguk, ia tak pernah meragukan janji Arga padanya.
"Aku enggak pernah meragukan janji dia sama aku bis, dia bukan pria yang suka mengingkari janjinya kalau bukan karena dia aku mungkin enggak bisa sampai disini," tutur Keyana.
Bisma sekarang mengerti sebagaimana cintanya seorang Keyana pada pacarnya yang sekarang berada di Indonesia itu, mereka benar-benar sangat sulit untuk di lepaskan bahkan dan ia sulit untuk mendapatkan cela masuk ke dalam hati Keyana.
***
"Kamu habis dari mana aja seharian ini tumben enggak nge-vc aku?" Keyana menunjukkan wajah cemberutnya berhasil membuat Arga merasa gemas melihatnya.
"Aku kan udah bilang sama kamu kalau siang ini aku ada reuni sama Gilang juga Dini, kan tadi foto sama mereka udah aku kirimin ke kamu,"
"Tapi tadi di instagram Gilang dia posting foto bareng kamu ada cewek lain di samping kamu," kata Keyana to the point, ia tidak suka Arga dekat dengan wanita lain.
"Oh itu, dia itu Natalie temen kantor aku Key,"
"Kamu lagi enggak ada niatan buat selingkuh dari aku kan," seketika Arga terbahak mendengarnya, pacarnya itu sungguh posesif.
"Enggak sayang, ya ampun kamu tuh ya pikirannya. Aku cintanya cuma sama kamu Keyana Alaskah," kalimat itu barusan berhasil membuat Keyana tersenyum bahagia mendengarnya.
"Aku juga cintanya sama kamu, tapi siapa coba cewek itu masa iya teman kantor kamu ikutan reuni juga sama kamu." Keyana menunjukkan wajah sebalnya.
"Dengerin aku ya tadi aku enggak sengaja ketemu sama dia pas waktu di kafe terus tiba-tiba dia minta ikutan gabung, ya masa aku larang kan enggak enakan sayang," Keyana tetap tersenyum masam, ia tak suka dengan penjelasan Arga.
"Udah dong ngambeknya,"
"Pokoknya kamu harus jaga jarak sama dia, jangan terlalu dekat aku enggak suka, jangan-jangan dia suka lagi sama kamu," Arga semakin suka jika melihat Keyana cemburu.
Andai saja jika Keyana tahu, jika kenyataan Natalie memang sering terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Arga.
"Iya ok siap bos Keyana, aku bakalan jaga jarak dari dia." Arga tersenyum padanya seraya mengedipkan satu mata lentiknya.
"Ih kamu sekarang udah berani ngerayu gitu ya,"
"Kamu enggak suka, kamu sukanya aku yang bodoh amat, cuek gitu,"
"Suka, suka kok sayang Pak guru tercinta ku,"
"Aku bukan guru kamu lagi,"
"Iya kamu calon suamiku."Obrolan mereka terus berlanjut sampai larut malam, Keyana tak pernah segan untuk menceritakan kesehariannya pada Arga, begitu juga dengan tentang dirinya yang baru saja mengobrol dengan Bisma. Sebenarnya, mendengar nama Bisma membuat Arga sedikit tak terlalu menyukai teman pria pacarnya itu, karena bagaimana pun jika wanita dan pria sudah berteman pasti salah satunya ada yang mengharapkan.
"Kamu jangan terlalu dekat sama dia," ucap Arga.
"Kenapa?"
"Aku enggak suka aja dengernya,"
"Diakan temen aku di kampus lagi pula cuma dia juga orang Indonesia di kelas aku,"
"Ya tetap aja kamu harus jaga jarak sama dia, dia kan cowok dan kamu cewek mana ada cewek sama cowok temenan..,"
"Katanya kamu juga enggak suka kan ngeliat aku terlalu dekat sama teman kantor aku itu, sama aku juga enggak suka liat kamu dekat-dekat sama si Bisma itu." penuturan Arga barusan benar-benar sangat lugas dan jelas, Keyana paham pacarnya ini sedang cemburu sepertinya dirinya yang cemburu akan kedekatan Arga dengan Natalie.
"Iya sayang, aku bakalan jaga jarak sama dia udah ya ngomel nya kamu kalau cemburu ngomongnya panjang juga," cibirnya berhasil membuat Arga tersenyum mendengarnya.
"Sama kamu juga kan, kalau cemburu kayak gitu," Arga menjulurkan lidahnya berhasil membuat Keyana merasa gemas dengan tingkahnya.
Tapi Arga sedikit merasa bersyukur karena Keyana mau terbuka dengannya, biasanya seseorang yang menjalani hubungan pasti ada saja yang mereka tutupi tapi Keyana ia tak ragu menceritakan teman dekatnya itu, begitu juga dengan Arga yang selalu mencoba terbuka dengan Keyana karena ia pun ingin menjalani hubungan yang baik-baik saja tanpa adanya kesalahpahaman di hubungannya.
***
Gemesin juga ya mereka berdua kalau lagi cemburu.
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetie Teacher (END)
FantasiaArga Dwiyanto pemuda usia 24 tahun itu memulai kariernya dengan magang di salah satu sekolah sebagai seorang guru, dia pemuda yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Bukan kepribadiannya saja yang baik tapi wajahnya pun sangat vibes positif sam...