Arga baru saja keluar dari dalam rumahnya ia terkejut melihat siapa yang tengah berdiri di depan pintu siapa lagi kalau bukan Murid sablengnya yaitu Keyana.
"Kamu ngapain disini?" bukannya menjawab Keyana lebih memilih tersenyum sumringah melihat Arga yang menurutnya siang hari ini sangatlah terlihat tampan.
Arga menoyor jidat Keyana, "Hei..,"
"Aduh.. Pak Arga kasar banget sih."
"Kamu ini di tanya bukannya jawab malah senyum-senyum enggak jelas, ngapain disini?" tanyanya kembali."Mau ketemu pak Argalah,"
"Sekarang udah ketemukan, maaf saya harus pergi ada keperluan mendadak," Arga buru-buru menaiki motornya namun langkah nya di cegah Keyana."Ikut..,"
"Enggak!"Tanpa pikir panjang Keyana langsung melompat duduk di jok motor bagian belakang, Arga menghela nafas kasarnya, "Kamu harus janji terlebih dahulu, kalau kamu enggak akan berbuat rusuh disana nanti," kata Arga yang sudah mengenakan helm.
"Janji.. iya janji."
Terpaksa Arga mengajak Keyana ke kampusnya. Siang ini Arga akan melaksanakan rutinitasnya di kampus seperti mahasiswa biasanya. Siang ini ia akan melakukan presentasi bersama Gilang, Dina dan Aisyah.
Sampai di kampus Keyana di tinggal sendirian di mushola kampus ia tidak mungkin mengajak Keyana masuk ke dalam kelasnya bisa berabe nanti keadaanya. Pasalnya Keyana masih mengenakan seragam sekolahnya baru masuk kawasan area kampus saja semua mata terpenjuru kepada mereka.
Di kelas keempat mahasiswa itu kini tengah merasa grogi setengah mati menunggu bagian presentasi mereka sedangkan Arga ia duduk dengan santai pasalnya ia sudah terbiasa dengan presentasi semacam ini.
"Kita istirahat 20 menit ya..," kata Dosen yang tidak memiliki rambut di kepalanya itu ia keluar seraya menenteng notebooknya.
"Duh lang gue deg-degan banget sumpah,"
"Lebay lo din,"
"Emang lo enggak deg-degan apa?"
"Biasa aja,"
"Bohong lo."Arga yang melihat Gilang dan Dina yang terus berinteraksi dengan suara lantang mereka, ia menghetikan kerusuhan diantara keduanya.
"Mendingan kita fokus ke bahan materi yang nanti kita bawakan."
"Benar kata Arga kita harus lebih fokus." sambung Aisyah. Gilang dan Dina saling lempar pandang.
***
"Keyana," merasa namanya di panggil ia menengadahkan wajahnya mencari sumber suara.
"Om Danu,"
"Kamu ngapain disini?"
"Nungguin..,"
"Nungguin siapa?"
"Temen Om,"
"Oh,"Keyana masih celingukan sudah hampir satu jam lebih Keyana menunggu seorang Arga yang katanya berpesan, "Tunggu disini jangan kemana-mana saya enggak lama kok."
"Dari pada kamu disini mendingan ikut Om aja ayo," Keyana tampak berpikir sejenak selepas itu, ia mengangguk tanda setuju.
20 Menit telah berlalu Dosen memasuki kelas kembali mengembalikan hawa ketegangan kembali di dalam kelas. Semua mata terpenjuru melihat Dosen mereka membawa seorang gadis yang masih berseragam sekolah.
"Kamu duduk saja disitu, dari pada bosen disana enggak ngapa-ngapain mendingan disini lihatin mahasiswa yang akan presentasi. Lumayan kan dapat pembelajaran juga." Keyana mengangguk.
Yap! Gadis itu Keyana yang kini tengah senang tidak terbayang bisa melihat Arga kembali sedangkan Arga masih tak percaya dengan apa yang ia lihat barusan. Arga sempat berpikir apakah muridnya itu merengek kepada dosennya agar di izinkan masuk ke dalam kelas.
"Ga dia kok bisa ada disini?" tanya Gilang yang tak di gubris oleh Arga sama sekali.
Arga masih memperhatikan Keyana yang kini tengah tersenyum kepadanya.
"Arga... Arga!"
"Iya Pak,"
"Kelompok kamu sudah siapkan?"
"Sudah Pak,"
"Silahkan Maju dua orang dan bawakan bahan materi presentasi kalian." ujar Pak Dosen yang diketahui namanya Danu itu.Deg! Jantung seorang Arga berdegup cepat entah apa yang membuatnya jadi grogi padahal ia biasanya biasa-biasa saja apa karena ada Keyana yang sekarang berada di dalam kelasnya.
Gilang dan Dina bersyukur karena yang maju ke depan membawakan presentasi hanyalah Arga dan Aisyah mereka berdua hanya ikut membantu menjawab yang mana nantinya jika Dosen ataupun mahasiswa yang lain bertanya mengenai materi yang kelompok mereka bawakan.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/211727223-288-k652894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetie Teacher (END)
FantastikArga Dwiyanto pemuda usia 24 tahun itu memulai kariernya dengan magang di salah satu sekolah sebagai seorang guru, dia pemuda yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Bukan kepribadiannya saja yang baik tapi wajahnya pun sangat vibes positif sam...