"Jika aku boleh memohon pada sang pencipta, Aku ingin kita selalu bersama,"
Siang itu Keyana merengek kepada Arga meminta diantarkan pulang sampai rumahnya padahal mobil jemputan nya sudah menunggu di depan gerbang. Tapi, Keyana menyuruh supir untuk pulang di karenakan ia hanya ingin pulang bersama Arga.
Bukan karena apa-apa Arga mau mengantarkan Keyana pulang karena ia malas berdebat dengan muridnya yang satu ini buang-buang waktu jika pada akhirnya Arga yang akan mengalah.
"Makasih ya Pak Arga yang Baik hati dan tidak sombong yang mau nganterin pulang,"
"Hmm,"
"Cuman hmm?"
"Terus? Ya udah kalau gitu saya permisi pulang,"
"Hati-hati Pak Arga," Arga tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.Bryan yang sedari tadi mengintip Keyana dari arah kejauhan ia penasaran dengan siapa adiknya pulang, Bryan bisa menebak jika cowok yang barusan mengantar Keyana pulang cowok sebaya dengan dirinya bisa terlihat dari postur tubuh dan kemeja yang di gunakan, sayangnya Bryan tidak bisa melihat wajah cowok itu dengan jelas.
Keyana baru sampai ambang pintu ia telah di hadang Bryan.
"Ngapain di depan pintu nanti pas lamaran disuruh balik lagi lo,"
"Siapa tuh cowok?"
"Kepo!"
"Key gue nanya."Keyana melenggang masuk ke dalam tidak menanggapi pertanyaan Bryan.
"Gue enggak mau jawab," ujarnya santai serayaa menaiki anak tangga.
"Jangan sampai gue suruh anak buah gue buat selidiki tuh cowok,"Langkah Keyana terhenti menatap Bryan tajam dari lantai atas, "Jangan pernah lo usik urusan pribadi gue, gue enggak suka! Kalau sampai itu terjadi. Gue bakalan benci banget sama lo," ujarnya.
Keyana menekan semua kata yang ia ucapkan barusan sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya sedangkan Bryan hanya tersenyum simpul sekarang ia paham adiknya mulai memasuki kawasan dewasa.
"Ck! Key.. Key sampai ngancem segala,"
***
Kawasan Xxx - Bogor
Sedari tadi Keyana menatap ponsel yang menampilkan foto lembaran kertas yang memberikan informasi mengenai alamat rumah seseorang."Gimana Pak?"
"Iya non, benar itu rumahnya tapi itu rumah orang tuanya kata tetangganya anaknya nggak ada di rumah itu." tutur Bram supir pribadinya.Keyana tampak berfikir.
"Anaknya? Pak Arga, Hmm... Terus Pak Arga tinggal dimana?"
"Saya enggak tahu non,"
"Ih! Pak Bram saya enggak ngomong sama bapak, saya lagi ngomong sama diri saya sendiri," celetuk Keyana.
"Maaf non,"
"Pak jangan bilang-bilang Bryan ya kalau saya nyari alamat rumah orang lain,"
"Siap non,"
"Ya udah ayo Pak putar balik,"
"Iya non,"Keyana menyerah lelah dari tadi siang mencari alamat rumah Arga dan ternyata hasilnya setelah di temukan alamat rumah tersebut menunjukan alamat rumah kedua orang tua Arga.
Kemana lagi coba Keyana mencari alamat tempat tinggal Arga yang sekarang pasalnya ia tidak mungkin bertanya langsung kepada orangnya.
"Non kenapa enggak nanya langsung aja sama orangnya?"
"Haduh Pak Bram nanti nggak Surprise!"
"Oh memangnya dia sedang ulang tahun non?"
"Enggak, udah deh Pak Bram fokus nyetir aja! Jangan banyak nanya."Supirnya berhenti bertanya ia sangat tahu betul bagaimana jika anak majikannya itu sudah marah, apalagi jika bermasalah dengan para tenaga kerja bisa-bisa ia di pecat.
***
Di sekolah seperti biasa Keyana akan menunggu kedatangan Arga bedanya kali ini ia di temani Aurel.
![](https://img.wattpad.com/cover/211727223-288-k652894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetie Teacher (END)
FantasiArga Dwiyanto pemuda usia 24 tahun itu memulai kariernya dengan magang di salah satu sekolah sebagai seorang guru, dia pemuda yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Bukan kepribadiannya saja yang baik tapi wajahnya pun sangat vibes positif sam...