Bab 13 - Misi Permintaan Maaf

252 17 0
                                    


Jam istirahat, Arga lebih memilih untuk ke perpustakaan di dalam perpustakaan terdapat beberapa siswa, Arga rasa semangat membaca di sekolah ini sangatlah minim buktinya murid-murid lebih suka ke kantin dan menongkrong di bandingkan belajar ke perpustakaan.

Tepukan di pundaknya berhasil membuatnya membalikan badan, ia mendapati senyuman manis yang di berikan untuknya dan anehnya ia membalas senyuman itu semanis mungkin namun hanya 3 detik ketika kesadarannya kembali normal.

"Ngapain kamu kesini,"

"Emang ada peraturannya ya Pak? Keyana Alaskah di larang masuk perpustakaan!"

Arga membalikan badannya ia berjalan duduk diantara bangku-bangku yang di sediakan di dalam, Keyana mengambil duduk di depan Arga yang kini tengah membaca buku mata pelajaran biologi.

"Pak ,"

"Hmm," tanpa menatap lawan bicaranya.

"Maaf ya Pak,"

"Untuk?" Arga masih fokus pada bacaannya.

"Kejadian beberapa hari yang lalu. Pak Arga enggak mau ngomong sama aku, Aurel juga sama diemin aku," ujarnya.

Arga menutup bukunya dan beralih menatap Keyana, "Kamu mau dapat maaf dari saya?" Keyana mengangguk, senyum manis Arga berikan untuknya.

Arga memberikannya sebuah syarat yang harus ia kerjakan sekarang juga, ini adalah persyaratan yang sangat baik tapi mau gimana lagi, ia harus melaksanakannya tidak kuat jika bermusuhan dengan Aurel dan Pak Arga berlama-lama.

***

Syarat pertama.. semua mata menatapnya ini benar-benar membuat harga diri seorang Keyana turun. Saat kakinya melangkah masuk ke dalam kelas 11 IPS tanpa teman atau sahabat yang menemani, ia menghampiri Rani yang masih duduk di tempatnya.

"Kak,"

Keyana mengulurkan tangannya, "Gue mau minta sama lo, gue udah keterlaluan banget sama lo, gue juga..,"

"Aku udah maafin Kak Keyana kok,"

"Serius? Beneran udah di maafin?"

"Iya beneran,"

"Thanks ya Ran, gue janji enggak bakalan ngelakuin tindakan kayak gitu lagi." Rani tersenyum salut melihat keberanian Keyana yang mau mengakui kesalahannya di depannya langsung bahkan Keyana sampai mau meminta maaf.


Syarat kedua.. Keyana sekarang menatap Aurel ia memberikan secarik kertas yang bertuliskan.

Untuk Aurel sahabatku,
Lo tahukan rel Keyana anaknya Pemalas, manja, dan susah di nasehatin.

Tapi, sekarang Keyana sedih dan merasa bersalah karena Aurel diemin Keyana.

Kalau enggak ada Aurel nanti siapa yang nasehatin Keyana, nanti siapa yang nemenin Keyana ke kantin, nanti siapa yang jadi temen curhat Keyana.

Maafin gue ya Aurel.. Sahabatku.

Aurel tersenyum membaca surat dari Keyana ia menatap Keyana yang tengah nyengir kuda.

"Lebay ya? Kan kata lo gue bucin banget, Sorry."

Aurel mengangguk berhamburan ke dalam pelukan Keyana. Di depan pintu kelas, disana terdapat Arga yang tengah berdiri seraya tersenyum, Keyana yang masih memeluk Aurel ia mengacungkan jempolnya kearah Arga yang di balas anggukan dan senyum manis dari gurunya.

Arga senang melihat keduanya baikan kembali semua persyaratan dari Arga terselesaikan dan sekarang ia bisa dekat kembali dengan Arga tanpa rasa canggung kembali.

Hanya saja sekarang Keyana tengah memikirkan cara bagaimana caranya agar dirinya bisa seperti perempuan yang sesuai tipe seorang Arga, siapa yang harus ia contoh sekarang. Seketika Keyana ingat Gilang teman Arga, Gilang bisa ia jadikan alat bantu agar ia bisa tahu semua tentang Arga.

***

Malamnya Keyana telah membuat janji bertemu dengan Gilang bertemu di taman monas, sekarang mereka tengah menikmati pop ice rasa strawbery kesukaan Keyana.

"Ada acara apa nih Lo ngajakin ketemuan," Keyana melirik Gilang yang kini tengah melempar senyum manis untuknya.


"Sebenarnya gue tuh mau nanyain tentang seseorang sama lo,"

"Seseorang Arga maksud lo?"

"Kok bisa tahu?"

"Tahulah dari kejadian di restoran tadi udah kelihatan,"

"Oh,"

"Emang lo mau nanya tentang Arga yang bagian mananya?" sambung Gilang.

"Tentang tipe cewek yang disukai Pak Arga," tanyanya.

Gilang menaikan alis tipis kanannya, "Kalau yang itu gue enggak tahu,"

"Bohong!"

"Beneran bocah! Arga itu tipe cowok yang sulit untuk jatuh cinta makannya sampai sekarang dia nge-jomblo terus," ujarnya.

"Oh gitu ya."

Keyana sekarang paham, pantas saja gurunya itu sangat sulit untuk di dekati ternyata dia sangat sulit untuk jatuh cinta. Tapi, sesulit apapun Arga dalam jatuh cinta ia yakin Arga pasti pernah jatuh cinta.

"Arga tuh suka sama cewek yang punya akhlak dan tingkah laku yang baik,"

"Terus apalagi?"

"Tapi kalau menurut gue mendingan lo enggak usah jadi orang lain mendingan jadi diri lo sendiri aja," tutur Gilang memberikan saran.

Keyana bingung sekarang ia harus bagaimana, apa yang di katakan Gilang ada benarnya juga lebih baik menjadi diri sendiri tapi Arga suka pada perempuan yang akhlak dan tingkah lakunya baik sedangkan dirinya ia merasa belum baik bahkan sangat jauh dari kata baik.

***

Tembus 10 Vote dan 10 Komentar bakalan di lanjut. 😊

My Sweetie Teacher (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang