Setelah kejadian di danau berhasil membuat Arga selalu merasa bersalah akan apa yang sudah ia lakukan pada Keyana. Bahkan setiap kali ia berpapasan dengan Keyana ia mencoba memilih untuk menghindari muridnya itu dan sikap Arga itu berhasil membuat Keyana merasa bersedih.
"Key semangat dong hari ini kan, hari pertama ujian sekolah lo harus berusaha lebih keras," ujar Aurel sedangkan yang di semangati lebih memilih diam lemas membisu.
Aurel tersenyum jahil, "Key Pak Arga," kata Aurel.
"Mana?"
"Tapi bohong," ucap Aurel tertawa renyah berhasil mendapat pukulan ringan dari Keyana di bahunya."Bercanda Key habisnya lo dari tadi ngediemin gue mulu,"
"Sorry, mood gue akhir-akhir ini lagi jelek banget."Mereka berpisah di kelas ruangan 01 karena Aurel memang mendapat kelas ruangan 01 sesuai urutan absen sedangkan Keyana di kelas ruangan 03.
Saat berjalan menuju ruangan kelas 03 Keyana berpasasan dengan Arga yang sedang membawa map di tangannya.
"Pak Arga." bukannya menjawab sapaan Keyana, Arga justru memilih untuk tersenyum biasa dan melanjutkan jalannya.
Lagi dan lagi Arga mengacuhkannya Keyana bahkan sempat berpikir mungkin karena kejadian di danau membuat Arga marah akan dirinya, Keyana seharusnya tidak membalasnya waktu itu tapi siapa sangka ia berani membalasnya. Keyana benar-benar merasa menyesal jika akhirnya seperti ini.
Pagi itu US (Ujian Sekolah) di adakan semua siswa-siswi kelas 12 di wajibkan untuk mengikutinya.
Keyana yang mendapat ruangan 03 di ruangan ini hanya terdapat 15 murid dan di ruangan 03 tidak ada Aurel dan Rangga. Keyana mengerjakannya sebisa mungkin yang ia ketahui.
***
"Gimana Key sulit enggak soal-soalnya?" tanya Aurel yang menikmati pizzanya.
"Lumayan," jawabnya dengan malas.
"Gue ngejawab soal ngitung kancing," kata Rangga yang berhasil membuat Aurel tertawa.
"Wah parah lo asal aja ngerjainnya," kata Aurel tidak suka dengan teman yang selalu menganggap sepele sebuah ujian.
"Dari pada pusing-pusing," celetuk Rangga.Mereka memang lebih memilih mampir di cafe terdekat setelah pulang dari sekolah lagi pula hanya satu materi yang di ujikan setiap satu harinya dan ujian ini dilaksanakan empat hari.
Entah mengapa kepala Keyana terasa penat ia memang seperti itu semua hal yang menurutnya penting pasti akan berakhir menjadi berlebihan di dalam pikirannya.
"Key lo kenapa sih, ada masalah cerita coba sama kita," tanya Rangga.
"Iya Key kalau lo ada masalah cerita jangan di pendem sendiri," tambah Aurel.Seketika Keyana menunjukkan muka sedihnya, "Pak Arga," ucapnya.
"Emang kenapa Pak Arga?"
"Aurel, Pak Arga dari kemarin ngejauhin gue," ujar Keyana.Rangga berdecak, "Pak Arga lagi Pak Arga lagi emang apa yang lo udah lakuin sampai Pak Arga ngejauhin lo," celetuk Rangga
Keyana terdiam ia bingung apa mungkin ia menceritakan kejadian di danau tapi itu pasti akan merusak reputasi Pak Arga yang notabene-nya seorang guru.
"Gue juga enggak tahu salah gue apa,"
"Lah! Aneh lo." kata Rangga kembali.Hanya Aurel yang diam ia paham betul akan keadaan Keyana tidak mungkin jika Arga menjauhinya tanpa sebab.
"Pasti ada yang di sembunyikan." batin Aurel menebaknya.
Keyana memilih pulang hari ini rasanya sangat melelahkan dari fisiknya bahkan sampai batinnya, ia ingin menenangkan pikirannya lagi pula, ia juga harus konsentrasi dengan ujian sekolah yang diadakan sekarang.
***
Segini aja dulu ya..
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetie Teacher (END)
FantasyArga Dwiyanto pemuda usia 24 tahun itu memulai kariernya dengan magang di salah satu sekolah sebagai seorang guru, dia pemuda yang memiliki kepribadian yang sangat baik. Bukan kepribadiannya saja yang baik tapi wajahnya pun sangat vibes positif sam...