BAGIAN 6

363 30 0
                                    


_JIA_

Jia sangat puas. Puas karena sudah yang ke dua kalinya bekalnya itu di terima oleh Vero.

Ya meskipun Jia tidak tahu kalau selama ini bekalnya dimakan oleh Leon, bukan oleh Vero.

"Bekalnya di terima lagi ya sama Vero?" Tanya Bella yang sadar akan senyuman-senyuman Jia dalam diam.

Jia mengangguk semangat, "iya Bell. Di terima lagi."

"Tuh kan apa yang Jia duga selama ini bener." Lanjut Jia berdiri dari tempat duduknya.

Tidak terkejut lagi, semua orang sudah terbiasa dengan suara Jia yang selalu nyaring menggema didalam kelas.

Tapi apalah daya mereka, mereka hanya diam pura-pura tidak tahu karena malas.

"Maksud lo?" Tanya Bella lagi dengan raut wajah bingung.

Jia semakin tersenyum lebar, ia mengikat rambutnya asal yang terurai indah dengan tali rambutnya.

"Cepat atau lambat, Jia yakin kalau Vero pasti bakal suka juga sama Jia." Jelas Jia percaya diri.

Menanggapi Jia Bella hanya tersenyum kecil. Entah mengapa setiap sahabatnya itu mulai dekat dengan mantan kekasihnya, saat itu juga Bella merasa kecewa.

Sedih, itulah yang Vero rasakan ketika mengetahui Bella selingkuh. Ingin sekali Bella mengulang waktu dimana ia khilaf dan mengkhianati Vero.

Semuanya terjadi begitu saja. Saat ini adalah penyesalan, dan Bella ingin sekali mengulang semuanya dari awal.

"Hei, kok Bella ngelamun?"

Bella gelagapan, ia tersenyum kecil menggelengkan kepala merespon pertanyaan Jia.

"Nggak kok, gue pasti dukung lo. Apapun yang terjadi kedepannya, lo harus siap nerima kejadian kejadian tertentu." Ucap Bella, membuat Jia bingung.

"Maksud Bella?"

Bella menghela napas pelan, "kalo Lo mau menjalin hubungan sama seorang Vero, itu artinya lo harus siap sama apapun yang terjadi tentang dia. Contohnya, bersaing. Lo tahu kan yang suka sama dia itu bukan cuma lo doang?"

Mendengar penjelasan sekaligus pertanyaan Bella, Kini Jia mengangguk paham. Tentu saja dia tahu kalau bukan hanya dirinya yang suka dengan Vero.

"Iyalah. Jia paham kok tentang itu. Jia juga siap ngelewatin segala tantangan dan rintangan kedepannya nanti." Balas Jia tersenyum lebar.

***
Pagi ini, kelas IX IPA 1 berhasil digegerkan dengan meja Vero yang penuh dengan cokelat.

Selain itu, ada juga lima kotak bekal berbeda warna yang isinya sama.

Kalau kalian menduga isinya roti lapis isi, kalian benar. Karena isinya memang itu.

Vero membulatkan matanya sempurna ketika melihat kondisi mejanya yang sudah seperti meja sekolah anak teka.

Siapa yang berani menitipkan barang-barang itu diatas meja Vero? Kurang ajar.

Berbeda dengan Vero, kini Edgar, Leon dan Ervin malah bereaksi sebaliknya. Ketiganya tertawa lepas melihat raut wajah Vero yang sedikit memerah.

Bukan hanya itu, mereka juga tertawa karena hampir satu meja penuh itu terisi cokelat-cokelat dan kotak bekal.

Malang sekali Vero harus menanggung malu.

Tiba-tiba, nama seorang gadis spontan terlintas dibenak Vero. Kotak bekal tidak jauh dari seorang Jia, ya. Jia, pasti dia yang sudah melakukan semua ini.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang