BAGIAN 30

398 35 2
                                    

_JIA_

sesampainya di kamar, Jia langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. hari ini memang tidak terlalu melelahkan, ya hanya sifat dingin Vero yang terkadang melelahkan untuk Jia.

berbicara tentang Vero membuat Jia teringat kepada sang empu. terlebih akhir akhir ini Vero kembali seperti sedia kala.

sering menjauh, dan dingin. Jia tidak menyukainya, tapi terus mengalaminya.

Jia menghela napas pelan. dia tidak boleh egois, jika Vero tidak bisa bersikap hangat maka Jia lah yang akan bersikap hangat.

Jia tetap Jia, dia tidak akan diam dan mundur hanya karena diperlakukan tidak baik. bukannya tidak tahu malu, susah mencari dan menemukan gadis bermental baja seperti Jia.

Anda
selamat malam ganteng,

Anda
besok mau dibawain bekal nggak?

Vero Ganteng
G

Anda
beneran? aku bikin sendiri kok.

Vero Ganteng
Y

Anda
Y mau?

Vero Ganteng
Y nggak!

Anda
yaudah, tapi besok bakal
tetep Jia bawain kok:)

Jia tersenyum kecil. meskipun pesannya hanya dibaca, setidaknya ada rasa dari Vero untuk membacanya.

"tidur Jia, besok harus siap mental yang kebal." batin Jia.

sebelum tidur, Jia meminum cokelat hangatnya. dia juga me-charger ponsel yang daya nya hanya tersisa 15 persen.

***
Michele dan Nada saling menatap. mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan Jia pagi ini. tidak biasanya sang empu terdiam dan sesekali tenggelam dalam lamunan.

"Jia, lo nggak papa?" tanya Michele menepuk bahu Jia yang tengah bermalasan menyelungkup diatas meja.

samar samar, Jia menggelengkan kepala. tapi semua itu hanya sekedar balasan, bukan kebenaran. dan kenyataannya, Jia saat ini tengah jauh dari kata tidak apa apa.

"cerita aja kalo punya masalah." ucap Nada yang tengah memakan roti lapis.

tentu saja roti lapis itu dari Jia. niat Jia untuk memberikan roti lapis kepada Vero hancur karena Vero yang menolak mentah mentah.

"pasti gara gara Vero lagi." tebak Michele kesal.

perlahan Jia mengangkat kepalanya, dia menampakkan wajahnya yang lesu kepada dua orang gadis di depannya.

"selain di tolak, Jia juga di usir." adu Jia to the poin.

mendengar rengekan Jia, spontan Michele dan Nada langsung membulatkan matanya sempurna. terkejut? jelas. apa apaan Vero ini. enak saja memainkan hati seorang gadis sebaik Jia.

"yang bener?" Michele mengerutkan dahi bingung.

tidak hanya Michele, Nada juga kini tengah mengontrol emosinya yang meluap luap.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang