BAGIAN 22

352 32 2
                                    


_JIA_

"lo semua mau kemana? " tanya Vero menghentikan motornya disamping Edgar.

Leon menghembuskan napas berat. kemana lagi kalau bukan ke rumah Jia. bukankan Vero tahu hari ini Jia sakit dan tidak berangkat sekolah? lantas mengapa sang empu bertanya seakan akan memang tidak tahu?.


tidak hanya Leon, Michele pun turut malas mendengar pertanyaan Vero.

just info, Edgar menumpangi motornya untuk Nada. dan Ervin, tentu saja dengan Michele. tidak dengan dengan Vero dan Leon yang sendiri tanpa adanya cewek dibelakang mereka.

"ke rumah Jia." sahut Ervin datar.

"gue ikut."

degg..

semua orang menatap Vero serentak. benarkah itu Vero yang berbicara?.

"terserah." kali ini Nada yang merespon.

sebenarnya Nada tidak setuju, tapi kali ini dia akan membiarkan Vero bertemu dengan Jia. ya, maybe yang terakhir.

harapan Nada hanya satu, Vero mau mengucapkan maaf untuk Jia agar sang empu senang.

***
di rumah, Jia tengah kalang kabut memikirkan Vero. sedang apa sang empu, bersama siapa sang empu, semua pertanyaan tentang Vero berhasil bersarang di otak Jia.

mungkin Jia munafik. oke, Jia akui itu. hati dan mulut sangat berbeda. Jia mengatakan akan menjauhi Vero mulai detik ini, tapi nyatanya tidak bisa.

bagaimana akan bisa kalau setiap detik saja nama Vero terus terngiang.

"arrgh.. terus Jia harus gimana?!" decak Jia mengacak rambutnya frustasi.

ceklek..

perlahan, pintu kamar Jia terbuka. dan saat itu juga Jia langsung menoleh mendapati mamanya yang tengah menatapnya bingung.

"kenapa? frustasi kamu?" tanya Nada mengerutkan dahi bingung.

Jia tersenyum kaku. ini bukan pertama kalinya Jia kepergok Nada saat Jia tengah bereaksi seperti orang gila.

"nggak papa ma, kenapa? ada apa mama kesini?" tanya Jia tersenyum lebar berusaha menutupi groginya.

Nada menghela napas lega, "itu di bawah ada temen kamu. "

"Michele? Nada?" tanya Jia sumringah.

dengan raut wajahnya yang bingung, Nada menatap Jia penuh arti. "iya? kenapa? " tanya Nada balik.

Jia terkekeh lepas. "nggak, maksudnya ada temen Jia yang namanya Nada." jelas Jia menyentuh telapak tangan mamanya.

"oh, kirain kamu manggil nama mama."

Nada menggelengkan kepala, di bawah ada lebih dari Michele dan Nada. mungkin, Michele dan Nada yang di maksud Jia adalah kedua gadis dari empat orang laki laki.

"nggak cuma Michele dan Nada, di bawah ada empat cowok lagi. yang paling mama kenal sih Vero." jelas Nada spontan menghilangkan senyuman manis yang terbingkai di wajah Jia.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang