BAGIAN 24

351 31 0
                                    


_JIA_

"lo suka kan sama Jia?"

tidak mau berhenti Leon terus mendesak Vero untuk mengaku. keduanya tidak kenal tempat, mereka beradu bicara di lorong toilet kelas X.

"bukan urusan lo." sahut Vero tak kalah sinis.

bukan urusan lo? jelas saja urusan Leon. Vero adalah teman Leon, dan Jia sudah resmi menjadi sahabat Leon sejak kemarin sore.

"urusan gue."
"bukan urusan lo!"
"gue bilang urusan gue!"
"gue bilang bukan urusan lo!"

brugh..

Vero salah sasaran dalam memukul. bukannya Leon yang mendapatkan pukulan dari Vero, malah Jia yang tidak bersalah harus menanggungnya.

"Jia!" teriak Vero dan Leon spontan menjadi pusat perhatian semua orang.

"sorry, gue-" baru saja Vero akan membantu Jia, saat itu juga Jia menepis kasat tangan sang empu yang akan menyentuhnya.

"udah ya. kalian nggak ada hak buat berantem cuma gara-gara Jia. bukannya keren malah norak tau nggak?!" sinis Jia menahan cairan merah yang keluar dari lubang hidungnya.

Jia menatap Vero dan Leon bergantian. Jia kecewa melihat keduanya bertengkar hanya karena dirinya. Jia tidak meminta di bela dari Leon maupun Vero.

"Jia, gue bantu-"
"nggak usah!"

tadi Vero yang ditepis, kini Leon yang di tepis. keduanya ternganga mendapatkan perlakuan kasar dari Jia.

dengan rasa kesal, Jia pergi dari kerumunan. Jia berjanji tidak akan menemui Leon maupun Vero lagi.

-

Jia menatap samar langit langit ruang UKS. disampingnya ada Michele dan Nada yang tengah menatap Jia sendu.

dan di luar jendela UKS, ada Leon, Edgar, Ervin dan Vero yang tidak di izinkan masuk oleh Michele dan Nada.

"Jia, lo nggak papakan?" tanya Nada menyentuh pelan tangan temannya itu.

tanpa menatap Nada, Jia hanya tersenyum kecil dan mengangguk. "nggak papa kok, " sahut Jia.

"kok bisa gini sih? ceritanya gimana Jia?" tanya Michele yang masih menatap Jia sendu.

"nggak papa, Jia cerita nanti aja ya."

***
di halte bus, Jia, Nada dan Michele tengah menunggu kedatangan transportasi sekolah yang biasanya melintas di sana.

sebenarnya, sedari tadi papa Michele sudah menunggu. tapi karena hari ini Michele ingin pulang bersama Jia, jadi dia me-cancel janjinya dengan papanya.

begitupun dengan Nada, hari ini Marvin sudah menunggunya di gerbang sekolah. tapi Nada jugalah yang sudah membatalkannya karena ingin pulang bersama Jia dan Michele.

"Nada sama Michele nggak pulang dulu aja? kasian lo papa kalian udah nunggu." ucap Jia menatap dua mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah.

"udah gue cancel kok." sahut Michele dan Nada bersamaan.

Jia menghela napas berat mendengarnya. tidak lama kemudian, Vero cs datang.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang