BAGIAN 16

308 27 0
                                    


_JIA_

Vero membulatkan matanya sempurna ketika mendapati seorang wanita yang terguyup air hujan. siapa dia? ah entahlah. saat ini Vero tidak bisa bertanya dulu. dia harus segera menolong sang empu agar tidak terjadi sesuatu dengannya.

"tante?" panggil Vero, berhasil menolehkan wanita yang ia panggil tante.

wanita paruh baya itu sangat cantik. masih terlihat muda, jadi ragu Vero memanggilnya tante.

"ayo tan masuk ke rumah aja. disini dingin." ajak Vero menawarkan.

Nada mengedarkan pandangan sekitar. dia tidak bermaksud untuk mengganggu ketenangan tuan rumah dengan adanya dia disini. tapi, hujan semakin lebat. tidak mungkin juga Nada terus bertahan disini.

"maafin saya, jadi ngerepotin." ucap Nada tersenyum kecil.

wait, melihat senyuman itu Vero menjadi teringat seseorang. tapi ya sudahlah, lupakan saja.

"nggak papa." balas Vero enteng.

se sampainya di dalam rumah Vero, Nada kembali mengedarkan pandangan sekitar. rumahnya sangat besar dan megah seperti tumahnya.

Nada yakin, orang tua Vero pasti mendidik anaknya dengan sangat baik hingga bisa memiliki krama dan sopan santun yang baik.

"silahkan tan, dimakan. Saya tau tante pasti lapar kan?" ucap Vero meletakkan nampan berisi cokelat hangat dan roti lapis.

Nada tersenyum kecil, sebenarnya dia tidak suka roti lapis. tapi untuk menghargai pemberian orang, ya sudahlah makan saja.

berbeda dengan Jia, gadis itu malah menjadikan roti lapis sebagai makanan favoritnya.

"kamu dirumah sendiri? dimana orang tua kamu nak?" tanya Nada lembut sambil melahap roti nya.

Vero tersenyum getir. apa yang harus dia jawab? menjawab dan mencurahkan kehidupannya yang sepi kepada orang asing? tidak.

"papa sama mama baru aja keluar, katanya ada urusan dadakan."
"jam segini?"
"iya,"

Nada mengangguk paham, dia kembali tersenyum menatap Vero yang juga tengah memperhatikannya.

"pasti mama sama papa kamu bangga punya anak se tampan dan sebaik kamu. " puji Nada berhsil menerbitkan senyuman Vero yang paling tulus.

sungguh, Vero sangat senang mendengarnya. seumur hidupnya, baru kali ini Vero mendapatkan pujian dari seroang wanita seusia mamanya.

Vero yakin Nada adalah sosok seorang ibu yang baik. berbeda seperti mamanya yang tidak tahu alur cerita anaknya.

"oh ya, nama kamu siapa?" tanya Nada lagi.

"nama saya Vero, tante." sahut Vero, kali ini berhasil membuat Nada terkejut sempurna.

"Vero? Vero-"
"iya saya Vero. ada apa tante?"

dengan susah payah, Nada langsung menetralkan keterkejutannya. dia menarik napas pelan, lalu tersenyum sempurna.

"kenalin, saya Nada. mamanya Jia."

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang