BAGIAN 12

287 27 0
                                    


_JIA_

Jia mengerutkan dahi bingung ketika melihat kegaduhan yang diciptakan oleh teman-teman sekelasnya.

semua orang tampak panik dengan gumaman sendiri sendiri. karena ke kepoannya bertambah, Jia segera berjalan mendekat untuk bertanya.

"kenapa kok pada ribut?" tanya Jia menepuk pelan bahu salah satu gadis.

gadis bernama Susan itu menoleh. dia menghela napas pelan ketika mendapati Jia yang sudah berdiri dibelakangnya.

"lo tau nggak? hari ini ada razia." sahut Susan to the poin.

Jia membulatkan matanya sempurna. apa? Razia?! sudahlah wassalam tamat lo Jia:).

baru saja Jia mewarnai sedikit rambutnya, dan hari ini razia? apa anggota OSIS tega ya menghukum Jia dengan memotong rambutnya.

peraturannya memang seperti itu. sekolah melarang murid-murid untuk mewarnai rambutnya. tidak peduli laki-laki atau perempuan, siapa saja yang melanggar pasti akan terkena hukuman.

dengan susah payah Jia berusaha menetralkan rasa takutnya. dia tersenyum kecil lalu berjalan mendekati kursi tempat duduknya.

pantas saja Bella juga tidak ada dikelas, ternyata ada razia hari ini.

Jia mengedarkan pandangan sekitar, pelanggaran yang dilanggar Jia adalah rambut yang berwarna. dan tentu saja Jia akan melakukan sesuatu untuk menyembunyikannya.

tiba-tiba Jia teringat sesuatu. malam tadi, ia menyimpan ikat rambutnya di tempat pensil.

Jia tersenyum semakin lebar. tanpa berpikir lebih panjang, saat itu juga Jia langsung mencari tempat pensilnya didalam tas.

"aa ketemu juga." gumam Jia setelah menemukan benda yang dicari.

segera Jia langsung mencepol rambutnya asal, rambutnya yang berwarna juga sangat sedikit hingga tidak lagi terlihat.

huft akhirnya Jia bisa bernapas lega. Jia kembali mengedarkan pandangan sekitar, dan tepat di ambang pintu kelas Jia berhasil diperlihatkan beberapa anggota OSIS yang sudah mulai berdatangan.

"selamat pagi semua,"
"selamat pagi.." sahut semua murid kelas IX IPA 2.

Jia menghela napas lega ketika tidak melihat batang hidung seorang Vero disana. hanya ada dua perwakilan anggota OSIS yang keduanya pun tidak Jia kenal.

"sepertinya kalian sudah tahukan tujuan kedatangan kami?" tanya perwakilan anggota OSIS.

"Razia.." sahut semua murid dengan raut wajah yang panik.

terlebih para siswi, mereka kini tengah ketar-ketir mengamankan skincare dan make up yang dibawa.

berbeda dengan Jia, sang empu hanya memasang tampang santai seakan tudak terjadi apa apa disekitarnya.

"tapi plis dicepetin ini cepol Jia mau runtuh." gumam Jia setia menahan rambutnya yang dicepol asal.

"langsung aja Ji gledah tas-tas mereka" perintah AOSIS (Anggota OSIS) bernama Rama Kepada AOSIS bernama Aji.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang