BAGIAN 28

349 35 2
                                    

_JIA_

sebelumnya maaf ya, 3 hari terakhir ini jarang up. soalnya sibuk wkwk.

Leon menyerngitkan dahi bingung. sedari tadi Vero berhasil mengalihkan dan menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

Leon tahu, tidak biasanya Vero bersifat sedemikian. dan pasti ada sesuatu yang tengah di sembunyikan dari sang empu.

"sory ya gue telat." tiba tiba suara Edgar memecahkan keheningan kelas.

ya, saat ini tidak ada anak manusia didalam kelas selain Vero, Ervin dan Leon. mereka tidak biasa berangkat sekolah sepagi ini, dan hari ini mereka harus melakukannya karena harus mengerjakan tugas sekolah yang belum dikerjakan.

"dari mana aja lo?!" tanya Leon menjitak kasar kepala Edgar.

sang empu yang ditanya pun hanya meringis. sambil menggaruk kepala bagian belakangnya, Edgar pun menyahut.

"habis nganterin Nada ke UKS."

mendengar ucapan Edgar, semua orang disana langsung menoleh serempak. ralat, maksudnya hanya Ervin dan Leon yang menoleh. Vero? dia tidak bergeming, masih melamun otaknya bak kosong entah memikirkan apa.

"sakit dia?" tanya Ervin terlihat cemas.

bukannya senang temannya peduli, Edgar malah memasang wajah malas dan terlihat tidak suka.

"kenapa lo? khawatir?" tanya nya memutar bola mata malas.

"nggak dong. gue kan cuma peduli sama neng Michele."
"terus kenapa lo khawatir banget? keliatan Vin."
"lah. Nada kan temennya Michele, wajar dong gue khawatir."

perdebatan antara Edgar dan Ervin langsung berakhir ketika mendapatkan tatapan tajam dari Leon dan Vero.

"bentar lagi bu Meri datang. buruan kerjain tugas kemarin." ujar Leon menghela napas berat.

tanpa berpikir panjang, Ervin Edgar dan Leon langsung membuka tas masing masing.

dari mengeluarkan buku, berpikir dan menulis jawaban yang mereka tahu. hingga akhirnya 2 menit berlalu.

dan saat itu juga, Leon baru saja menyadari kalau Vero masih diam melamun dan tidak bergeming.

"Vero." Leon menyenggol lengan Vero. senggolan itu pun berhasil membuyarkan lamunan Vero.

"lo kenapa si? dari tadi gue perhatiin diem mulu." tanya Ervin yang diangguki Edgar setuju.

mengingat kebiasaan Jia yang biasa terjadi di pagi hari, senyuman samar di wajah Edgar langsung terbingkai.

tidak hanya itu. sang empu juga tersenyum menyelidik dengan mata yang menyipit.

"oh gue tau. pasti lo galau karna belum dapet kotak bekal dari Jia kan?" tebak Edgar dengan gelak tawanya yang mulai pecah.

entahlah. Vero seperti kerasukan, dia pikir tidak ada manusia lain selain dirinya apa disana?!.

Ketiga cowok didepan Vero itu berdecak kesal. mereka kesal karena tidak digubris sedikitpun oleh Vero yang masih melamun.

"apa jangan-jangan lo gamon sama Bella?" tebak Ervin yang juga tidak mendapatkan respon dari Vero.

"Vero?!" kali ini kesabaran Leon sudah habis. dan saat namanya dipanggil keras oleh Leon, Vero langsung menoleh malas dengan decakan samar yang keluar dari bibirnya.

"apa?!" bentak Vero tak kalah seru.

tidak hanya membentak, Vero juga berdiri dari posisi duduknya sambil menatap ketiga temannya brutal satu satu.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang