BAGIAN 29

344 31 0
                                    


_JIA_

perlahan, SMA MARGARETH pagi ini mulai meramai. sedikit demi sedikit siswa siswi sekolah mulai berdatangan untuk belajar.

kedatangan mereka tidak sedikitpun menganggu atau membuyarkan lamunan Vero. sang empu masih terdiam, melamun tidak bergeming sedikitpun.

tatapannya menatap lurus ke arah depan. sangat tajam. Leon tahu, saat ini pasti Vero tengah memikirkan Jia.

ya, Vero tidak sendiri. sedari tadi Leon sudah menemaninya meskipun tidak diminta.

malahan Vero sempat mengusir Leon. tapi Leon tetaplah Leon, dia tidak akan pergi begitu saja hanya karena di usir.

"jadi keputusan lo sekarang gimana?" tanya Leon menepuk pelan bahu Vero.

Vero yang beberapa menit lalu tenggelam dalam lamunan, kini perlahan menatap Leon yang berdiri disampingnya.

dari mata Vero saja Leon tahu kalau sang empu tengah memikul masalah yang tidak seberapa.

ini tentang perasaan, Vero sudah terlanjur menyukai Jia. apalagi Jia, dia sukanya kepada Vero jelas lebih dari kata suka.

Vero tidak akan dengan mudah menyakiti hati Jia seperti dulu. mengatakan hal yang sebenarnya hanya akan membuat Jia terluka, dan Vero tidak mau itu sampai terjadi.

kisah cinta mereka benar-benar antimainstream. bayangkan saja kalian yang menjadi Vero dan Jia:).

"gue bakal jauhin dia." sahut Vero gugup.

Leon mengerutkan dahi, "kalau dia tetep ngejar?"

"gue bakal terus menghindar."
"sejauh mana?!"

Leon dan Vero saling menatap. tatapan keduanya tidak main-main. antara tatapan yakin, dan ketidak suka keyakinan lawan.

"sejauh Jia nggak nanya apa alasan gue jauhin dia."
"lo pengecut. nggak seharusnya Jia berjuang terus demi lo!"

mendengar dirinya dipanggil pengecut, senyuman miring di wajah Vero kian terbingkai jelas.

"gue pengecut. tapi cowok sejati nggak bakal terus terusan nyakitin hati cewek."

setelah puas mengatakan hal itu, Vero segera pergi. meninggalkan Leon, yang kini tertegun dengan ucapan Vero.

apa Leon sudah melawati batas dengan menyebut Vero sebagai pengecut? Leon hanya tidak mau lagi-lagi Vero menyakiti Jia.

Leon juga tidak mau, gadis sebaik dan setulus Jia yang lagi-lagi memperjuangkan perasaan untuk orang yang salah.

"hai Leon."

Leon terlonjak kaget. tatapannya yang menatap Vero, perlahan memudar. sang empu pun langsung berbalik mendapati seorang gadis yang tengah tersenyum lebar dibelakangnya.

"Vero dimana?" tanya Jia mengedarkan pandangan sekitar.

mendengar nama Vero disebut, Leon langsung menghela napas berat. iba sekali dia melihat Jia yang seperti tidak bisa hidup tanpa Vero.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang