BAGIAN 36

665 26 0
                                    

_JIA_

Leon menatap Jia tidak percaya. bisa bisanya Jia pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih sedikitpun.

"Jia," panggil Leon, berhasil membuat Jia menoleh.

Jia mengerutkan dahi bingung, apa ada yang tertinggal? "kenapa?" tanya Jia.

Leon yang masih terduduk diatas motornya pun langsung turun menghampiri Jia.

"lo udah buat kesalahan." ucapnya menatap Jia antusias.

Jia semakin dibuat bingung oleh Leon. apa maksud sang empu yang sebenarnya?.

"maksudnya?"
perlahan, Leon menghela napas, "pertama, lo belum lepas helm gue. yang kedua, lo nggak ngucapin makasih kek sama gue."

mengingat kesalahannya, Jia langsung menepuk agak keras dahi nya. "ah iya lupa. maaf ya Leon ganteng,." ucap Jia lalu memberikan helm milik Leon.

"mau mampir nggak? minum dulu mungkin?" tawar Jia menunjuk pintu rumahnya.

sebenarnya Leon tidak bisa menolak, tapi melihat hari yang mulai gelap rasanya tidak pantas.

"nggak usah makasih aja. gue mau kumpul bentar lagi." sahut Leon seadanya.

memang jam 8 malam nanti, Leon akan mendatangi perkumpulannya yang sudah di selenggarakan oleh Vero dan yang lain.

"nongkrong apa kumpul? " tanya Jia menyelidik.

Leon terkekeh kecil melihat raut wajah Jia yang menggemaskan, "iya nongkrong juga." sahut Leon.

Jia mengangguk paham. lagi lagi pikiran pintarnya terlintas, "Jia ikut ya?"
"nggak."

"kenapa?" Jia menekuk wajahnya malas. Leon kembali menghela napas pelan, "Jia, nongkrongnya gue sama yang lain nggak sebentar. kita bakal sampe malam, dan malam malam di luar, itu nggak baik buat cewek." jelas Leon sambil mengelus rambut Jia.

entah setan apa yang merasuki Leon saat ini hingga berani menyentuh Jia.

"tapi kan pasti Edgar, sama yang lain bawa cewek. emang Leon nggak malu sendirian?" tanya Jia kali ini tersenyum jahil.

Benar juga kata Jia. meskipun hanya sekedar friendzone setidaknya Leon juga bisa kan membawa Jia?.

"tapi nggak baik buat lo."
"ayolah Leon, Jia gabut di rumah terus."

Leon tampak berpikir, haruskah dia membawa Jia hanya untuk menutupi kegengsiannya pergi sendiri? tapi untuk menolak Jia pun rasanya seperti tidak mungkin.

"yaudah. nanti gue jemput." ucap Leon mengalah.

Jia langsung tersenyum penuh kemenangan. tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Jia langsung masuk ke rumah untuk segera bersiap siap.

***
ternyata benar dugaan Jia. tentu saja Vero membawa Bella, Ervin membawa Michele dan apa ini? Edgar membawa Nada?.

mungkin saja ada hubungan khusus Antara Nada dan Edgar. tapi itu bukan urusan Jia, jika memang keduanya menjalin hubungan, tentu saja Nada akan turut berbahagia.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang