BAGIAN 26

368 31 0
                                    

_JIA_

'apapun yang kamu dapatkan, tetaplah jadi orang baik ya:)'

Apa yang harus Jia lakukan sekarang? mulutnya kekeh menolak, tapi hatinya seakan ter sayak begitu dalam ketika berucap kasar kepada orang yang dia sayang.

Jia bisa saja kukuh dengan pendiriannya, menolak Vero adalah hal yang mudah bisa Jia ucapkan.

"udah Jia bilang kan, jauhi Jia!" tegas Jia menepis kasar tangan Vero.

Vero tahu, tidak mudah Jia melupakannya. Vero tahu, mulut dan hati Jia sangat berbeda dalam mengambil keputusan.

"gue tau lo belum bisa move on dari gue kan?" tanya Vero dengan kedua mata yang menyipit dan menyelidik.

demi apa ini Jia tidak bisa menahan tawa. tapi, dia tidak akan menyia nyiakan puasanya yang sudah menahan untuk jual mahal.

enak saja. Vero pikir Jia ini apa? dulu saja dibuang buang. lah sekarang malah disayang sayang.

"enak aja. udah move on lah. Vero nggak liat kalo Jia itu marah banget sama Vero?"

krik.. hening.

kali ini Vero yang menahan tawa. apa kata Jia? marah? marahnya Jia bukan menjadi sumber takut Vero melainkan tawa Vero.

"gue nggak mau debat sama lo. sekarang ikut gue, gue nggak terima penolakan!" sergah Vero menarik paksa tangan Jia.

Jia menggerutu, sesekali dia juga bergumam kesal karena Vero bertindak seenaknya.

"lagian siapa yang ngajakin debat sih." gumam Jia lirih.

sungguh, ini seperti hari buruk untuk Jia. dari malam tadi sudah dimulai, Jia melupakan Pekerjaan Rumahnya hingga tadi pagi di hukum oleh wali kelas karena tidak mengumpulkan PR.

dan siang ini, Jia dituduh tidak melaksanakan piket kemarin karena kelas cepat kotor. mereka pikir tidak ada penghuni di kelas, hingga selalu bersih tidak ternodai?.

yang terakhir, Jia harap ini. sore ini Vero meminta Jia untuk mampir ke rumahnya. entah apa yang akan Vero lakukan, Jia bisa apa selain pasrah dan mengikutinya?.

***
setelah menempuh jalan yang cukup lama, akhirnya Vero dan Jia sampai di tempat yang Jia yakini adalah apartemen.

Jia menyipitkan kedua matanya dan menyelidik. saat pikiran aneh nya melintas, saat itu juga mata yang menyipit tadi spontan membulat sempurna.

tahu kan apa yang ada dipikiran Jia?.

"ayo," ajak Vero setelah melepas helm full face nya.

Jia masih mematung. ia menggelengkan kepala berkali kali tidak setuju.

"Vero jangan macam macam ya. Jia bisa masukin Vero ke penjara kalo macam macam." ucap Jia sambil mengedarkan pandangan sekitar.

"gue nggak doyan sama lo. nggak usah berpikir yang nggak nggak!" sinis Vero.

Jia hanya menghela napas pelan. pasrah, dan percaya. Jia tidak bisa menolak, Jia yakin Vero adalah cowok baik baik.

Jia berjalan tertunduk dibelakang Vero.  mereka tidak berdua, banyak pasang mata lain yang memperhatikan langkah kedua sejoli itu.

berhenti sejenak, Vero membalikan tubuh. ia memutar bola mata malas ketika menyadari langkah Jia yang sangat lelet itu.

"buruan. mama udah nungguin."

mama? arghh... beberapa menit yang lalu jantung Jia berdetak kencang. Jia yakin, pasti beberapa menit kemudian jantung Jia akan lepas dari tempatnya.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang