BAGIAN 33

448 33 0
                                    


_JIA_

mau bikin cerita baru, tapi kalian mau baca nggak? baca ya semoga suka.

baru rencana sih, tapi insyaallah secepetnya bakal publish.

nanti malam aku bikin desk, sama prolog dulu🤣 kalo Jia udah tamat, nanti langsung next up.

jangan jadi sider ye!.

jia memutar bola matanya malas. entah Nada memang benar benar terkejut atau hanya pura pura di mata Jia.

"hahaha. iya, dia mama Jea, kenapa mama hilang ingatan sampai nggak inget kakak sendiri?" tanya Jia menyeringai.

Nada menatap putrinya tidak percaya. bagaimana Jia bisa tau tentang semua, Nada memang tidak paham. tapi yang pasti semua itu Nada yakini Jea lah yang telah memberitahukannya.

Flashback On..

Jia menatap ke tiga pria berandal itu dengan tatapan benci. tapi didalam kebenciannya itu Jia juga menunjukkan rasa takutnya. apa yang harus dia lakukan sekarang?.

Jia benar benar menyesali keputusannya untuk masuk kedalam gang sepi. Jia pikir dia akan menemukan ketenangan disana, ternyata malah kesialan yang menimpa.

"hai neng cantik.." salah satu dari ketiga pria itu mulai berani menyentuh Jia.

namun, saat itu juga Jia langsung menepisnya kasar dengan tatapan tidak suka.

"jangan sentuh Jia!" peringat Jia yang tidak akan pernah dihiraukan oleh mereka.

"ohh, jadi namanya neng Jia. pantes aja cantik, namanya aja cantik." tambah pria lain menyeringai.

"sini, temenin om aja disini."

entah mimpi apa Jia semalam..

"kurang ajar!"

plakk..

Jia refleks menampar kasar pipi pria berjenggot hitam tebal. matanya membelalak karena salah satu buah dadanya yang tidak sengaja tersenggol.

wahh jangan maen-maenn.

"berani sekali lu bocil!" getak pria yang sedari tadi diam.

tanpa berpikir panjang, sang empu langsung memukul kasar wajah Jia hingga sudut bibir Jia terluka.

dia merasa tidak terima karena dengan lancangnya Jia berani menampar pipi bosnya.

tidak hanya pria itu, pria yang lain juga mengeluarkan pisau kecil yang tajam. tanpa berpikir panjang juga, dia langsung menggoreskan luka diatas alis Jia.

Jia tersungkur kasar setelah menerima dorongan kasar dari ke tiga pria di depannya. air matanya sudah membasahi pipi putihnya tanpa izin.

selain pakaiannya yang kotor karena tanah basah, lutut Jia juga terluka mengeluarkan darah segar.

setelah puas dengan perbuatannya, ketiga pria itu berlari pergi meninggalkan Jia sendiri. memang pria bajingan.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang