BAGIAN 37

1K 33 0
                                    


_JIA_

Hai ma, maafin Jia ya yang udah pergi tanpa minta izin mama sama papa.

mama tau nggak, Jia adalah orang yang paling beruntung di dunia yang bisa punya mama sebaik sama secantik mama.

mungkin untuk mama sama papa, Jia nggak lebih cuma beban buat kalian. tapi bagi Jia, mama sama papa adalah harta yang paling indah yang Jia punya.

dari Jia lahir sampai Jia sebesar ini, Jia selalu nyusahin mama sama papa. Jia nggak lebih dari kata beban buat kalian.

Jia nggak bisa bertahan ma, pa. Jia nggak bisa menetap dan pura pura bersikap baik di depan semua orang.

melepaskan cinta pertama Jia, itu adalah terberat yang pernah Jia alami.

mulut Jia selalu berkata ikhlas, tapi hati Jia memberontak tidak mau terpisah. untuk kenyataan, Jia sedang berusaha yang terbaik.

perlahan Jia akan menerima semuanya, perlahan juga Jia akan mengubur perasaan Jia untuk orang yang seharusnya tidak Jia cintai.

dengan cara Jia, Jia bakal belajar semuanya. Jia pergi, pergi jauh dari kalian. disini Jia akan mulai belajar, disini juga Jia akan memulai semuanya dari awal.

tidak selamanya, Jia akan kembali. Jia butuh waktu ma, pa. jaga kesehatan mama sama papa ya. Jia sayang kalian:).

i love you so much.

Jia Amaro Lexandra.

Nada menangis histeris setelah usai membaca surat dari Jia. ingin sekali ia menampar putrinya itu yang berani meninggalkan dirinya.

"maafin mama Jia, mama belum bisa jadi yang terbaik buat Jia."

melihat istrinya yang benar benar terpukul, Genan langsung mendekati sang empu. mengelus punggung Nada, lalu memeluknya erat membiarkan sang empu menangis menumpahkan semua air mata didalam dekapannya.

Genan juga sama, dia sangat tidak menduga ternyata putrinya akan mengambil keputusan secepat itu. baru kemarin mereka bertiga meminum teh hangat bersama, dan sekarang Jia sudah pergi.

"Jangan khawatir ma, Jia sudah dewasa. pemikirannya tepat dan keputusan Jia tidak merepotkan orang lain. doakan yang terbaik untuk anak kita, mama yakin kan Jia akan baik-baik aja?" tanya Genan sembari mencoba untuk meyakinkan Nada.

samar samar Nada mengangguk. ia menatap parau suaminya lalu tersenyum kecil. "Jia akan baik baik aja kan mas?"
"tentu, Jia pasti akan baik baik aja."

***
"lo lemah Jia. waktu yang gue maksud bukan pergi. lo udah kayak pengecut yang mencoba lari dari masalah." decak Leon memaki Jia dari sambungan telepon.

terdengar jelas kekehan kecil dari Jia, "Jia emang lemah. makanya Jia pergi. Jia nggak sekuat itu Leon, kalo Jia rasa nggak bisa, ya Jia nyerah. Jia butuh waktu banyak buat lupain semuanya. niat Jia buat ngubur perasaan juga udah numpuk, Jia capek."

sekali lagi Leon berdecak. entah apa yang ada di pikiran Jia, bisa bisanya gadis itu mengambil keputusan secepat itu.

"lo terlalu sibuk mikirin diri lo Jia. lo sampai lupa mikirin perasaan gue, perasaan temen temen yang lain setelah tahu lo pergi dari sini."

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang