BAGIAN 13

322 27 0
                                    


_JIA_

sesuai dengan pilihan hukumannya, hari ini Jia harus menjalankan hukumannya dengan hormat pada bendera sekolah selama sehari penuh.

dari pagi, sampai nanti sore pulang sekolah.

kebetulan juga tadi pagi Jia sarapan lumayan banyak. syukurlah sampai sekarang sang empu tidak merasa pusing atau sakit karena hukumannya.

hanya saja matahari siang ini sangat terik. waktu istirahatnya akan berlangsung lima menit kemudian.

Jia mengedarkan pandangan sekitar. matanya menyipit, dan tangannya masih setia mengambil posisi hormat.

keadaan sekitar juga lumayan sepi karena waktu belajar tengah berlangsung. wait, siapa itu?.

Jia berhasil melihat seseorang yang seperti tengah memperhatikannya. seorang cowok yang saat ini tengah menghindari Jia dengan bersembunyi.

"ah jangan-jangan Vero lagi. aduh Jia cantik nggak ya." gelagap Jia. percaya diri aja dulu yekan:).

lima menit berlalu, akhirnya Jia bisa beristirahat. tanpa berpikir panjang, Jia langsung berjalan mendekat ke tepian. mengambil posisi duduk, sembari mengipasi wajahnya yang berpeluh keringat.

tiba-tiba.. "minum." ucap Vero menyodorkan sebotol air mineral untuk Jia.

perlahan Jia mengangkat wajahnya yang tertunduk, senyuman kecil terbingkai jelas diwajah sang empu yang menerima botol air dari Vero.

"tuhkan bener dugaan Jia, ternyata Vero yang merhatiin Jia dari tadi ya?" tebak Jia mulai meminum minumannya.

Vero memutar bola matanya malas mendengarkan pertanyaan Jia itu.

"pd banget lo." sinisnya menatap Jia malas.

"iyalah, kalo nggak pd Jia jadi pemalu dong. ya jelas Jia nggak mau jadi orang pemalu."
"pantes aja nggak punya malu. orang urat malunya aja udah putus." gumam Vero yang masih bisa didengar jelas oleh Jia.

"Vero ngomong apa?"
"nggak."

Jia pura-pura mengiyakan. sesudah meminum minumannya sampai habis, segera ia membuang bekas minumnya ke sembarang arah.

tepat didepan kaki Leon. ya Leon, saat ini sang empu tengah membulatkan matanya sempurna menatap botol kosong di depannya.

"wah sembarangan banget lo Jia!" tegur Leon mengembalikan sampah Jia.

tanpa merasa salah sedikitpun, Jia hanya tersenyum tidak berdosa menanggapinya.

"sorry ya Leon, Jia nggak liat ada tempat sampah biasanya." ucap Jia yang tidak dihiraukan oleh Jia.

bukannya terfokus kepada Jia, Leon malah teralihkan pandangannya kepada cowok yang duduk disamping Jia.

ya siapa lagi kalau bukan Vero.

"ini tong sampah." tunjuk Bella ke arah tong sampah biru yang ada dibelakang Jia.

ya Bella juga ada di sana berjalan dengan Leon. nada bicara Bella tidak biasa, seperti benar-benar tidak suka dengan Jia.

JIA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang