2.6

309 19 2
                                    

"mau duduk dulu?" Tanya Farel di tengah perjalanan.

Vanya menggeleng, "bentar lagi juga sampai."

"Benar juga sih, nih sampai." Batin Farel saat mereka sudah sampai di ruang OSIS.

"Hai Van, gimana? Aman? Berantemnya udahan kan?" Tanya Ressa saat melihat Vanya datang dan langsung berjalan ke mejanya.

Vanya hanya mengangguk, "sini Rel!" Ucapnya saat buku catatan pelanggaran sudah ditemukan.

Sontak semua orang yang ada diruang OSIS pun melihat ke arah Farel berdiri, memperhatikannya sampai ia benar-benar menghadap Vanya.

"Nih, tulis identitas disini terus tanda tangan." Ucap Vanya menjelaskan.

Farel mengangguk. "Okay! Eh kok gak ada kolom no hp?"

"Pengen banget lo? Kenapa? Gak ada yang chat?" Ucap Ressa degan nada mengejeknya.

"Dih sok tau. Banyak kali, enak aja." Elak Farel tak terima.

"Ohh, atau lo mau modus ya?" Tanya Denira jahil.

Farel langsung melihat Vanya yang duduk di kursinya dengan tatapan kosong.

"Bercanda kali Rel, Denira emang gitu, maklum ya?" Ucap Devin membenarkan.

"Eh gue ke kelas dulu ya? Flashdisk gue ketinggalan." Ucap Devin sambil berjalan melewati Farel.

"Hati-hati, Vanya punya cowok." Bisik Devin sangat pelan saat melewati Farel.

Seketika Farel terdiam. Pasti ada yang tidak tuntas disini. Farel menganggkat bahunya acuh, melanjutkan kembali mengisi identitasnya.

"Gue gak ikut rapat dulu ya? Kepala gue pusing, gue mau istirahat bentar di UKS." Ucap Vanya pada Ressa dan Denira.

Denira mengangguk. "Nanti gue kabarin anak PMR buat jaga lo, ya?"

"Sama gue aja." Ucap Farel cepat.

Ressa langsung menatap Farel aneh. "Tuh kan bener,"

"Bener apanya?" Tanya Farel bingung.

"Bener modusnya." Jawab Ressa disertai senyum mengejeknya.

"Emangnya lo gak belajar? Lo mau bolos juga?" Tanya Denira curiga.

Farel berjalan mendekat ke arah Denira dan Vanya. "Belajar, tapi gurunya tadi berhalangan hadir. Gue gak bolos ya, udah dikasih tugas, jadi gue ngerjain di UKS aja." Jawabnya.

"Modus." Gumam Ressa sambil membereskan map di atas mejanya.

Farel mendelik sinis ke arah Ressa. "Berisik, diem." Ucapnya kesal.

"Ya udah, gue duluan ke UKS ya?" Tanya Vanya pada Farel.

"Eh enggak dong, gue bareng lo ke UKS sekarang." Jawabnya tak terima.

Vanya menggelengkan kepalanya. "Lo ke kelas dulu aja, ambil buku."

"Enggak. Pokonya gue anterin lo sampai UKS dulu, udah aman gue baru balik ke kelas ambil buku terus balik lagi ke UKS." Jelas Farel.

Vanya mengangguk pelan. "Ya udah deh, ayo."

"Ayo!"

"Awas Van! Hati-hati lo! Ada buaya rawa!" Teriak Ressa saat Vanya sudah berjalan keluar, tetapi Farel masih berada di dalam ruangan.

"Terserah deh!" Ucap Farel sambil berlalu.

Ressa melototkan matanya sambil berlari kecil melihat Farel dan Vanya yang sudah berjalan.

"Oh, jadi buaya rawa nih? Ngaku nih? Hahaha!" Teriak Ressa yabg terdengar atau tidak oleh Farel.

"Berisik Re!" Teriak Denira dari dalam.

🍃🍃🍃

Setelah mengantarkan Vanya ke UKS dan merasa aman, Farel kembali ke kelas untuk mengambil buku tugasnya.

"Mau kemana lo?" Tanya Andra teman sebangkunya.

"Ada urusan bentar, tapi tugas gue kerjain kok, bye!" Jawabnya sambil berlalu keluar kelas.

Melewati koridor kelas yang cukup panjang untuk sampai kembali ke UKS. Matanya menyipit ketika seorang siswa berjalan berlawanan dengannya.

Farel langsung menahan lengannya ketika mereka berpapasan. "Bentar," ucap Farel dingin.

"Eh Farel, gimana udah beres urusannya?" Tanyanya sedikit canggung.

"Maksud lo apa bisikin gue tadi? Lo sangka gue mau rebut Vanya dari Arga gitu?" Tanya Farel to the point.

Devin tersenyum miring. "Bentar deh, kok gue liatnya lo baper ya?"

Farel mendekatkan wajahnya sambil mengeraskan rahangnya. "Kenapa sikap lo kesannya benci sama gue? Gue punya salah apa sama lo?" Tanyanya tegas.

"Tenang bro, santai. Gue emang gak kenal lo siapa, dan gue gak pernah punya masalah sama lo. Gue cuma mau ingetin lo tentang---

"Apa?"

Devin tersenyum tipis. "Gak ada cowok yang bisa deketin Vanya, sekalinya ada dan nekat, ya tamat riwayatnya."

"Kata siapa lo?" Tanya Farel tak percaya.

"Gue. Gue salah satunya nya. Gue gak nekat, jadi gue masih ada sampai sekarang, ya meskipun hidup gue gak tenang." Jawabnya.

Devin menepuk-menepuh pundak Farel pelan. "Jangan sampai lo kayak gue," ucapnya lalu berlalu meninggalkan Farel yang masih diam memikirkan kata-kata Devin.

🍃🍃🍃

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🙏

Rest In Peace♥️
Rest In Power♥️
Rest In Love♥️

PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang