1.0

672 25 0
                                    

Karena Vanya lelah menahan tangisan sejak tadi, akhirnya secara tidak sadar Vanya tertidur pulas dan bangun ketika mobil Arga berhenti di salah satu minimarket.

Dengan mata masih buram karena baru bangun tidur, Vanya masih bisa melihat Arga sedang mengantri di kasir.

Vanya melihat jam ditangannya. "Jam 7." Gumamnya panik.

Vanya langsung mencari keberadaan handphone nya yang entah dimana tadi. Mata Vanya berbinar ketika ia menemukan handphone nya sedang di charger di jok belakang menggunakan power bank Arga.

"40%." Gumam Vanya saat melihat daya handphone nya.

Baru saja Vanya mengambil handphone nya, pintu supir terbuka dan menampakan Arga sambil membawa saru kantong plastik sedang ditangannya.

Dengan cepat, Vanya berbalik dan menatap Arga antara takut dan canggung. Arga duduk dan menutup pintu mobilnya.

Arga membuka kantong plastik dan mengeluarkan satu batang cokelat green tea dan susu kotak rasa taro.

"Nih, aku tau kamu haus." Ucapnya sambil memberikan cokelat dan susu. Vanya menghembuskan nafasnya pelan sambil perlahan menerima pemberian Arga.

Vanya tersenyum tipis. "Makasih." Ucap Vanya pelan.

Arga balas tersenyum dan tangannya ia ulurkan untuk mengelus kepala Vanya lembut. "Maaf ya, tadi aku emosi. Kamu tau kan, itu salah, jadi jangan di ulangi ya?" Ucap Arga lembut dan langsung memeluk Vanya.

Tanpa balasan dari Vanya. Vanya hanya terdiam, karena yang ada di dalam otaknya sekarang adalah 'apa dia baik buat aku?'

Arga melepaskan pelukannya dan kembali menyetir mengantarkan Vanya pulang ke rumah.

🍃🍃🍃

"Mam aku pulang!" Ucap Vanya ketika sampai rumah.

Lia langsung menghampiri Vanya dengan wajah cemasnya. "Ya ampun Van! Dari mana aja kamu? Jam segini baru pulang?"

Vanya menyalami tangan Lia. "Sorry, tadi ada rapat sama MPK, pulangnya jadi malam, terus handphone Vanya mati, lowbat. Jadi gak bisa ngabarin, maaf ya."

Lia mengangguk. "Ya udah kamu mandi, habis mandi kita makan malam bareng, ya?"

Vanya tersenyum, "ya udah aku naik dulu." Ucap Vanya dan Lia mengangguk.

Vanya melepaskan tas dan sepatunya, ia langsung men charger handphone nya tanpa menghidupkannya, dan berjalan menuju kasurnya dan menjatuhkan dirinya ke atas kasur. Vanya terdiam menatap lampu yang menyala di atasnya.

Memejamkan mata dan dalam hati Vanya bermonolog mengingat kejadian hari ini dan ada satu kalimat yang pernah ia lihat di media sosial.

"Kadang perasaan ini menjadi tenang dan tentram ketika kita mampu memaafkan dan melupakan semua kejadian pahit hari ini."

Vanya membuka mata dan tersenyum. "Semoga." Ucapnya optimis.

Lalu ia segera bangkit dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi, ia takut mama nya menunggu lama di bawah.

🍃🍃🍃

Kependekan gak?

PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang