3.9

406 12 5
                                    

"Iya Vanya kan?"

"Bukan, yang lain."

Denira menghentikan langkahnya kembali dan menatap Dhea lebih tajam. "Hah gimana gimana?" Tanyanya tak percaya.

"Iya gak gimana gimana Ra." Jawab Dhea pasrah.

"Enggak, bukan, gimana tadi? Lo liat Arga sama cewek lain gitu?" Dhea mengangguk. "Dimana?"

"Di depan kost an cewek." Jawab Dhea pelan.

Denira melototkan matanya. "Hah gimana?"

Dhea menghela nafasnya. "Lo hah hah mulu. Apasih udah aja, gak boleh suudzon."

Denira mencubit lengan Dhea. "Bukan gitu, gue pernah liat Arga sama cewek juga soalnya." Ucap Denira.

"HAH?!" Teriak Dhea.

"Berisik Dhea!"

"Berarti gue gak salah liat? Bener-bener Arga yang gue liat semalem?" Ucap Dhea tak percaya.

"Ya gak tau juga sih lo salah atau enggak, soalnya gue juga gitu, takut salah orang. Ya kan katanya manusia punya 7 kembaran di dunia, ya siapa tau itu kembarannya, ya kan?" Ucap Denira berusaha positif thinking.

Dhea mengedikan bahunya acuh. "Maybe, buttt kita harus tetep cari tau sih Ra, kalau ini bener Arga, gue gak mau Vanya terus-terus an di bohongin."

Denira mengangguk setuju. "Pasti, nanti kita obrolin sama Ressa juga, gue yakin dia punya informasi lebih, karena dia yang paling deket sama Vanya Arga."

🍃🍃🍃

"Kalian duluan aja ke kelas, gue mau ke toilet dulu." Ucap Vanya setelah urusan mereka di ruang osis selesai.

"Mau ditemenin?" Tanya Dhea.

Vanya menggeleng. "Gak usah gapapa, gue sendiri aja. Duluan ya!"

"Okay!" Jawabnya kompak.

"Re, ada yang mau kita omongin sama lo." Ucap Denira serius di tengah jalan menuju kelas.

Ressa berhenti melangkah. "Soal? Kok serem banget mukanya? Takut gue." Ucap Ressa bingung.

"Dikelas aja, gak enak kalau sambil jalan." Ucap Denira sambil mulai berjalan kembali, diikuti Ressa dan Dhea.

Sesampainya dikelas, ternyata kondisi kelas sudah ada guru, karena memang kbm sudah dimulai kembali. "Permisi bu, izin masuk bu?"

"Iya boleh silakan, dari mana kalian?"

"Dari ruang osis bu." Ucap Denira, dan guru itu pun mengangguk mengerti mengingat Denira ketua mpk dan Ressa sekretaris osis.

"Lho kamu ikut osis juga?" Tanyanya saat melihat Dhea dibelakang.

Dhea tersenyum. "Iya bu, anggota yang diperbantukan tiba-tiba."

"Oh iya bu, untuk Vanya tadi ia izin ke toilet terlebih dahulu." Ucap Ressa.

"Oh baik, silakan duduk."

"Nanti kalian berdua ke rumah gue pulangnya, gue mau ngomong." Bisik Ressa sebelum kbm benar-benar dimulai.

🍃🍃🍃

"Oh ya Van, jadi pulang sama siapa?" Tanya Ressa saat mereka sedang berjalan menuju gerbang.

"Bang Gibran." Jawabnya jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang