3.0

313 20 3
                                    

"Nunggu siapa? Arga?" Tanyanya bingung.

Vanya menggeleng. "Bukan bi,"

"Oh iya, hari ini bukan ekskul futsal. Bibi lupa, lagian tadi bibi liat Arga udah pulang, sama cewek." Jelasnya.

Vanya menyatukan alisnya bingung. "Sama cewek? Bibi kenal?"

"Eh?"

Vanya mengangguk dan tersenyum. Vanya tau, bibi ini kelepasan saat berbicara. "Gak apa-apa bi, bilang aja. Udah tau kok."

Ia mengangguk. "Bibi gak kenal, tapi bibi tau. Rumahnya kalau gak salah di perumahan sebelah perumahan bibi, sekompleks sama Devin." Jelasnya lagi.

Vanya tersenyum canggung. "Nunggu siapa sih non? Anak basket ya? Siapa? Kenalin bibi dong." Godanya.

Vanya menggeleng. "Sok tau bibi hari ini ekskul basket, jangan ngarang." Jawab Vanya mengalihkan pembicaraan.

"Bibi udah bertahun-tahun disini, dan jadwal ekskul gak pernah berubah." Jelasnya lagi. Membuat Vanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Iya sih, hehe."

Baru saja Vanya mengeluarkan handphone nya, "Yuk balik!" Seru Farel tiba-tiba sambil duduk di depan Vanya dengan baju basah, dan muka berkeringat.

Vanya melotkan matanya kaget. "Udah?" Tanya Vanya tak percaya.

Farel mengangguk. "Iya udah lah. Kenapa? Gak suka? Gue main lagi nih, ya?" Jawabnya disertai pertanyaan dan ancaman.

Vanya menggelengkan kepalanya cepat. "Ya gak gitu juga kali. Lo tega ninggalin gue?"

"Oh iya, nih minumnya." Lanjut Vanya sambil memberikan plastik isi 2 botol air mineral.

Farel mengangguk dan menerima pemberian Vanya. "thank's ya! Gue lapar Van, mampir dulu boleh?"

Vanya mengangguk. "Boleh lah, sekarang?"

Farel menghabiskan air satu botol sekaligus. "Besok." Jawab Farel sambil berdiri dari duduknya.

Vanya menahan tangan Farel. "Bentar, gue minum dulu."

Farel berbalik dan langsung mengambil botol plastik air mineral dari tangan Vanya. "Dih apaan sih!" Ucap Vanya tak terima.

"Haus gue," jawab Farel dengan santai sambil meneguk beberapa teguk air yang baru Vanya buka tadi.

"Ih gak tau diri banget, gue yang beli. Gue udah beli dua. Satu lo, satu gue. Kenapa lo ngambil punya gue?" Ucap Vanya masih tak terima.

"Haus lah."

"Ya beli lagi dong jangan ngambil punya orang." Ucap Vanya semakin kesal. "Pokoknya, lo harus tungguin gue, gue beli minum dulu."

Farel menarik tangan Vanya. "Gak usah."

Vanya melototkan matanya. "Gue haus Farel. Gue dehidrasi. Pokoknya kalau gue pingsan karena kekurangan cairan, itu gara-gara lo."

"Percuma lo minum."

"Percuma? Gue manusia Farel. Gue butuh minum. Gue gak mau punya penyakit gagal ginjal karena dehidrasi." Jelas Vanya lagi.

"Percuma lo minum, tapi air dingin. Lo lagi sakit, gue gak mau lo kenapa-kenapa. Lebih tepatnya, gue gak mau di ribetin sama lo." Jelas Farel.

"Lo juga habis olahraga, dan gak baik minum air dingin. Nanti kerja jantungnya lemah, kan kasian." Ucap Vanya menjelaskan.

"Tapi, minum air dingin udah olahraga itu bagus tau, bisa menurunkan ketegangan otot, and mencegah dehidrasi." Sanggah Farel.

Vanya tertawa sekilas. "Mencegah dehidrasi? Ini gue udah dehidrasi Farel, udah pusing."

"Bawel, manja."

Vanya mencebikan bibirnya kesal. "Tapi gue haus Farel. Beneran deh serius. Tau gitu, tadi gue langsung minum sebelum lo datang."

"Terus kenapa gak minum?"

"Ya ngobrol lah sama bibi. Ya ga bi?" Teriak Vanya.

"Ya!" Jawabnya teriak juga.

Farel menganggukkan kepalanya. "Oh bagus. Lo tadi hampir mau minum air dingin. Dan lo hampir mau pingsan. Harusnya lo terima kasih sama gue, karena gue selamatin lo."

"Gue gak pingsan Farel ish. Udah deh jangan bawel, pusing pala gue." Ucap Vanya sambil memijat pangkal hidungnya pelan.

"Makannya ayo pergi sekarang. Kita mampir ke cafe temen gue. Gue juga lapar." Ucap Farel sambil melenggang pergi.

"Makanannya enak gak?" Tanya Vanya.

"Gak, basi semua!" Jawabnya sedikit berteriak.

"Tungguin Rel!"

"Lama lo, gue tinggalin nih."

"Bodo amat, kunci mobilnya ada di gue."

"Ohh ya gue juga bodo amat kalau gitu. Gue balik pake motor aja."

"Ish jangan dong! Sabar dong, tungguin kali!" Ucap Vanya sedikit berteriak.

"Manja! Cepat!"

🍃🍃🍃

Heyo!
Part 3.0 check!

5k+ readers ganti cover nih, setuju gak?
Atau yang ini aja covernya?

Saran guys, please

Eh btw, mau double upload gak?
Kalau mau yuk komen yuk, besok pagi aku up lagi nih:)

PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang