Mencoba Mendekat

1K 143 14
                                    

Terlihat perempuan cantik yang berdiri di depan cermin sambil tersenyum ketika melihat pantulan dirinya sudah rapi mengenakan seragam sekolah.

Perempuan itu adalah Baretha Anatasya. Setelah itu Baretha pun mengambil tasnya dan berjalan keluar menuju ruang makan.

"Adek, buruan makan. Hari ini abang yang nganter kamu." Ujar Leo yang sedang minum kopinya.

"Ayo buruan." Baretha mengambil roti isi coklat yang di siapkannya oleh Leo.

Baretha berjalan keluar sambil mengigit rotinya. Leo yang melihat kelakuan Baretha pun tertawa kecil dan segera mengikuti adiknya menuju mobil.

Baretha yang sudah masuk ke dalam mobil, segera diikuti Leo dan langsung mengendarai mobilnya menuju sekolahan Baretha.

Di perjalanan Baretha hanya melihat mobil dan motor berlalu-lalang. Hingga suara notifikasi pesan masuk membuat Baretha segera mengambil handphonenya.

Ratu Anabella

Baretha lo di mana? Buruan datang gue lupa ngerjain PR😭

Baretha pun tertawa membaca pesan dari Ratu. Ratu adalah sahabat Baretha dari kecil, karena itu Baretha sangat tau sifat Ratu yang seperti anak kecil.

Baretha Anatasya

Ini gue di jalan, lo juga sih kenapa sampe lupa sama PR.

Ratu Anabella

Gue ke asikan chat-an sama Aslan malam tadi 🙂

Baretha pun menggelengkan kepalanya, Baretha tau bahwa Ratu akan lupa diri jika bersangkutan dengan Aslan.

Baretha yang keasikan membalas chat Ratu belum sadar bahwa dirinya sudah sampai di sekolah, hingga Baretha merasakan elusan lembut di kepalanya.

"Sampai kapan balas chatnya? Nggak mau turun?" Ujar Leo dengan menyentil kening Baretha pelan.

"Haha maaf..." Baretha tertawa sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.

"Yaudah, nanti pulang kamu di jemput sama David ya." Ujar Leo.

"Emang ka David udah pulang dari Singapura?"

"Malam tadi dia pulang."

"Baiklah, aku masuk dulu. Abang hati-hati." Baretha menyalami tangan Leo sebelum keluar dari mobil.

Setelah itu Baretha segera keluar dan berjalan masuk ke dalam kawasan sekolah. Ketika Baretha berjalan di koridor kelas IPS, mata Baretha melihat Aslan yang berdiri di depan kelas.

"Aslan!" Panggil Baretha keras.

"Astaga Retha, baru juga pagi lo udah ribut aja." Baretha hanya tertawa atas teguran Aslan.

"Tumben lo datang jam segini."

"Gue tadi di antar sama abang bukan sama ayah, makanya jam segini gue datang." Aslan pun menganggukan kepalanya.

Tiba-tiba saja seorang laki-laki berwajah dingin berdiri di antara mereka berdua. Laki-laki itu adalah Bara Adiwijaya.

“Hai Bara ganteng, baru juga pagi kok datar sih mukanya.” sapa Baretha dengan senyuman.

“Bukan urusan lo!” Bara langsung masuk kedalam kelas melewati Aslan dan Baretha begitu saja.

“Iih, kok Bara gitu sih.” Baretha kesal karena Bara selalu mengabaikannya.

“Lo juga sih, udah tau Bara orangnya gitu masih aja lo candaain.” ujar Aslan seraya mengelus kepala Baretha lembut.

“Kan gue cuman mau temanan aja sama Bara.” dengan menghela nafas pelan Baretha menatap Bara yang sudah duduk di kursi dengan tatapan sendu.

BAR-BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang