"Habis acara pesta Aldi, minta semua anak ngumpul di markas DEVIL." Ucap Bara di telpon dengan Elvano.
"Oke, gue juga udah minta Aldi buat datang kalau udah selesai urusannya." Ujar Elvano di seberang sana.
"Bagus-"
"Bara. Gimana bagus nggak?" Bara pun berbalik untuk melihat Baretha.
Tapi mata Bara tercengang ketika melihat Baretha yang berdiri dengan gaun berwarna putih yang sangat cantik.
Bara tanpa sengaja menutup panggilan telponnya pada Elvano. Bara hanya fokus melihat sosok Baretha yang mengenakan gaun berwarna putih dengan bros kupu-kupu berwarna merah muda.
"Kenapa? Nggak cocok ya? Kalau gitu, aku ganti yang-" ucapan Baretha terpotong ketika Bara menarik tangan Baretha.
"Bisakah kamu diam sebentar Baretha, bahkan aku belum menjawabnya." Bara menakup wajah Baretha dengan kedua tangannya.
"Jadi?"
"Gaun ini sangat cocok buat kamu, tapi ini sangat-sangat cantik. Aku jadi tidak ingin membawamu ke pesta itu."
"Kamu nggak bohong?"
"Kenapa kamu bisa secantik ini? Apa kita batalkan saja pergi ke pestanya?" Bara mengeratkan pelukannya dan mengusap rambut Baretha yang terurai.
Baretha tertawa mendengar ucapan Bara yang begitu lucu. Kemudian Baretha meletakan kepalanya di pundak Bara dan menyentuh lembut belakang kepala Bara.
"Bagaimana bisa kita tidak datang Bara? Mereka teman kita." Mendengar ucapan Baretha, Bara melepaskan pelukannya.
"Oke, tapi di pesta nanti kamu jangan jauh dari aku."
"Iya, janji."
"Kalau udah, biar aku yang bayarin."
"Untuk ini biar aku bayar sendiri, aku nggak mau ngerepotin kamu Bara."
"Aku nggak merasa di repotin sama kamu Baretha."
"Nggak. Aku pacaran sama kamu karena aku suka, bukan karena aku mau kamu bayarin apa yang aku keluarin."
"Tapi-"
"Aku juga punya penghasilan jadi bukankah itu hal biasa untuk berbelanja, selama ini kamu selalu mengeluarkan banyak untuk ku. Jadi tolong kali ini untuk membiarkan aku." Bara melihat wajah Baretha yang begitu ingin pun tidak bisa mengelaknya.
Sifat Baretha yang mandiri membuat Bara sedikit kesulitan, Bara tau bahwa Baretha adalah anak yang mandiri. Tapi karena masa lalu yang diciptakan Bara terlalu banyak yang buruk membuat Bara ingin memanjakan Baretha.
"Baiklah, tapi nanti malam aku yang jemput kamu. Kali ini kamu nggak bisa nolak aku Baretha." Bara mengusap lembut bibir Baretha dan sontak Baretha tersenyum lebar.
"Terima kasih Bara, kamu memang laki-laki yang baik." Baretha menggenggam erat tangan Bara.
Tidak jauh dari mereka berdua terlihat Ratu dan Aslan sedang mengintip interaksi Bara dan Baretha yang begitu manis.
Ratu melihat Bara dan Baretha dengan kaca mata hitamnya, sedangkan Aslan berdiri dengan malas di belakang Ratu. Aslan menghela nafas berat ketika melihat tingkah Ratu yang seperti detektif.
"Ratu, sampai kapan kita liat mereka?" Tanya Aslan yang sedikit kesal.
"Hustt! Diam dulu Aslan, aku mau liat, apa Bara beneran atau nggak sama Baretha" Ratu masih memfokuskan matanya pada Bara dan Baretha.
Aslan sangat kesal, padahal Aslan mengajak Ratu ke mall untuk menghabiskan waktu bersama. Tapi karena Ratu tidak sengaja melihat Baretha dan Bara maka jadi berakhir jadi adegan penyelidikan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAR-BAR [END]
Teen FictionBara Adiwijaya adalah orang yang berhati dingin jika bukan dengan orang terdekatnya. Bara yang selalu membantu permasalah dalam geng temannya harus terlibat dengan sosok Baretha Anatasya yaitu orang yang selalu dia ingin hindari. Bara sangat tidak s...