Harus Sembuh

216 55 7
                                    

Hari ini Leo sedang menemani Baretha menikmati udara segar, Baretha duduk di kursi roda dan Leo mengusap kepala Baretha pelan.

Hingga tidak lama kemudian Yura tiba-tiba muncul dihadapan Baretha. Leo yang melihat sosok Yura pun langsung berdiri dihadapan Baretha agar Yura tidak berhadapan langsung dengan Baretha.

"Apa tujuan lo kesini? Apa lo belum puas membuat masalah di keluarga gue?!" Ujar Leo.

"Baretha tolong maafin gue." Ucapan permohonan maaf Yura sontak membuat Baretha dan Leo tertegun mendengarnya.

"Gue sadar, selama ini gue udah banyak salah sama lo Baretha. Gue sudah membuat hubungan lo sama Bara dulu saling salah paham." Kepala Yura tertunduk denga air mata yang mengalir.

Leo pun terdiam saat melihat Yura yang menangis. Baretha yang melihat Yura menangis berusaha bangkit dari kursi rodanya, dan berjalan menghampiri Yura.

Kemudian Baretha memeluk Yura dan hal itu membuat Yura terkejut, meski Baretha sekarang memasang wajah datar tapi Baretha memeluk Yura dengan usapan lembut.

"Sudahlah Yura, ini hanya waktu yang kita butuhkan. Anggap aja kita sedang tersesat di hutan Yura."  Baretha mengusap punggung Yura.

"Maafkan gue Baretha..." Yura memeluk Baretha erat.

"Gue sudah memaafkan semuanya Yura. Meski dulu lo sudah menyakiti perasaan gue tapi gue tau itu karena lo sangat menyanyangi Bara."

"Nggak Retha, selama ini gue salah. Karena gue sudah sangat melukai perasaan Bara dan sekarang Bara pantas bersama lo."

"Gue juga bukan sosok yang baik buat Bara, gue sudah banyak membuat masalah di kehidupan Bara. Bahkan sahabat Bara harus menanggung beban masalah gue." Baretha merenggangkan pelukannya pada Yura.

"Bara nggak pernah anggap lo sebagai beban masalah Baretha. Bara selalu ngejaga perasaan lo meski saat bersama gue, dia selalu ngajaga perasaan lo."

"Apa maksud lo?"

"Saat gue ngerendahin lo dihadapan Bara, Bara selalu ngebela lo dihadapan gue. Bara nggak suka jika ada orang yang ngerendahin lo Baretha."

"Jadi..."

"Ya, Bara adalah sosok yang sangat peduli sama lo. Meski dulu Bara bersikap dingin sama lo, itu hanya karena Bara ngejaga perasaan gue. Tapi sebenarnya hati Bara sudah berubah dan menyukai lo."

"Tapi Bara selalu mendapatkan masalah jika bersama gue."

"Lo berdua akan mendapatkan masalah jika terpisah, maka lo berdua harus tetap bersama karena jika menghadapi masalah bersama maka akan mudah di selesaikan." Baretha menatap Yura.

Yura memberitahukan kebenaran yang Yura sadari. Saat masih bersama Bara, Yura sadar bahwa perasaan Bara sudah mulai berubah untuk Baretha.

Perasaan peduli Bara untuk melindungi Baretha sebagai teman perlahan berubah menjadi rasa suka dan lebih untuk melindunginya.

Yura juga sadar bahwa perubahan perasaan Bara juga karena dirinya yang tidak bisa mempercayai perasaan Bara padanya. Yura selalu saja mencuragai dan membatasi kehidupan pertemanan Bara.

Perbedaan Yura dan Baretha adalah ketulusan perasaan Baretha untuk Bara yang selalu melindunginya tanpa mengatakan apapun.

Sedangkan Yura selalu saja meragukan perasaan tulus Bara padanya dan hal itu membuat hubungan dirinya dan Bara semakin renggang.

"Apa lo nggak marah karena sekarang gue sama Bara..." tanya Baretha dengan ragu.

"Gue sekarang sadar bahwa Bara hanya untuk Baretha. Hanya lo yang pantas untuk Bara, lo sudah melakukan banyak hal untuk melindungi Bara yang bahkan nggak mungkin bisa gue lakuin untuk Bara." Ucap Yura sembari tersenyum.

BAR-BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang