Duk
Duk
Duk
"Hei... Bukan seperti itu cara main nya Agan." Reno
" Kau tidak boleh membawa bola nya berlari dengan kedua tangan mu Agan" Kevin
Sejak tadi teman-teman baru Agan itu memperingati Agan yang terlalu bersemangat bermain basket. Ya Agan hanya bermain asal asalan saja sejak tadi, mana dia tau cara bermain basket yang benar. Dia saja baru kali ini memegang bola basket, selama ini dia hanya menonton orang bermain basket dari televisi.
"Kau payah bermain bola basket" Reza
"Hehe.... Sebenarnya aku tidak pandai bermain basket" Agan menggaruk tengkuk nya tak gatal.
"Lalu kenapa kau bilang bisa tadi?" Kevin bertanya dengan raut kesal nya. Tadi Agan bilang dia bisa bermain, tapi apa, sejak tadi Agan hanya bermain asal asalan.
"Aku berbohong, maaf kan aku" Agan menjawab dengan kepala menunduk. Dia hanya ingin bermain, walaupun dia tidak pandai bermain basket tapi dia ingin merasakan yang nama nya bermain bersama teman.
"Hei tak apa, aku bisa mengajarimu" Reno menjawab dengan tersenyum, saat melihat raut sedih Agan
Seketika mata Agan berbinar mendengar ucapan Reno. Dia langsung mengangguk semangat membalas ucapan Reno.
Mereka berempat terkekeh melihat Agan seperti bocah 5 tahun yang baru saja mendapatkan hadiah.*****
"Ya, setelah kau men drible bola nya, kau boleh mengoper nya padaku" Reno
"Seperti ini?" Agan mengoper bola nya pada Reno
"Ya, seperti itu"
"Kau cukup cepat mempelajari nya" Reno tersenyum pada Agan.
Ya sejak tadi Reno dengan sabar mengajari Agan cara bermain bola basket yang benar. Sementara Kevin, Reza dan Rendi hanya duduk di pinggir lapangan melihat Reno yang mengajari Agan bermain basket, sesekali bersorak memberi semangat pada Agan.
"Wahhhh kau cukup hebat mempelajari itu" Kevin mendatangi Agan yang berada di lapangan dan bersorak heboh melihat Agan yang dengan mudah mempelajari basket itu.
Agan hanya tersenyum lebar menanggapi itu, dia cukup menikmati bermain basket ini."Sekarang aku yang akan mengoper bola nya padamu, kau harus bisa menangkap nya oke?" Reno
"Akan ku usahakan" Agan mulai bersiap-siap menerima bola yang akan di oper oleh Reno pada nya.
Duagh
Bukannya sampai di tangan Agan, bola itu malah mengenai wajah Agan, membuat Agan terjungkal ke belakang.
"AGAN!!"
Teman-teman Agan meneriaki Agan yang terjatuh di dalam posisi telentang. Mereka berlari ke arah Agan dan membantu Agan untuk bangkit
"Awwwss"
Agan meringis saat merasakan kepala nya yang sakit serta siku nya yang terluka.
"Hei, maaf kan aku... Sungguh aku tidak bermaksud membuat mu terluka" Reno berujar panik di depan Agan.
"Ah tidak apa....ini hanya luka kecil" Agan berujar santai, padahal dalam hati dia sedang merapalkan doa semoga kening dan siku nya tidak berbekas.
"Tapi kening mu seperti nya memar dan siku mu juga terluka Agan" Reza berujar khawatir pada Agan
Agan memejamkan mata nya, jantung nya berdetak tidak beraturan. Bisa tammat riwayat nya jika papa nya melihat ini.
"Ah tidak perlu khawatir, aku ini laki-laki, luka kecil seperti ini bahkan tidak terasa padaku" Agan berucap dengan senyum di paksakan.
Hei sejujur nya ini sangat sakit, kepala nya juga sedikit pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...