"Akhhh"
"Hanya sedikit lagi nyonya, bertahan lah"
Suara erangan tertahan terdengar sangat kontras di salah satu kamar di mansion besar itu.
Sedangkan di salah satu sofa yang terdapat di kamar itu, terdapat seorang pria yang hanya duduk dengan diam dan tatapan datar nya.
Dia tidak memperlihatkan ekspresi apapun saat melihat pemandangan di depan nya. Seorang wanita yang sedang berjuang melahirkan dengan dibantu oleh satu orang dokter dan beberapa perawat yang terlihat juga ikut berjuang membantu wanita tersebut untuk melahirkan.Ya pria itu adalah Alex dan wanita itu adalah Aleyshia. Alexander Carl Valter dan Aleyshia Frananda Manuel.
*****
oekoek
oek
Setelah hampir 15 menit berjuang, akhirnya kehadiran seorang malaikat kecil yang di tunggu-tunggu itupun keluar dari rahim ibunya. suara tangisan bayi yang begitu nyaring terdengar di kamar itu.
Pria yang tadi hanya duduk di sofa itupun tersenyum tipis saat mendengar tangisan bayi itu. Sementara wanita yang sudah berjuang untuk anak nya itu hanya bisa terkulai lemah, dia memejamkan mata nya karna lelah, Namun dibalik kelelahan nya, sudut bibir nya terangkat lebar saat mulai mendengar tangisan bayi itu.
Pria itu berjalan ke arah dokter yang sedang menggendong bayi merah yang sudah dibersihkan itu.
"Bagaimana?"
Suara berat itu terdengar dingin di pendengaran. Sang dokter yang sedang membedong bayi itupun tampak gemetar sekaligus ketakutan saat pria yang menjadi ayah bayi yang berada di gendongan nya itu mendekat ke arah nya.
"A..anak an..anda laki-laki Tuan"
Pria itu tampak menyeringai lebar saat mendengar ucapan dokter itu.
"Berikan padaku"
Dokter itu tampak ragu saat memberikan bayi merah itu ke tangan sang ayah dari bayi itu. Namun dia tetap menjalan kan perintah dari pria itu, dia masih sayang nyawa jika tidak menjalan kan perintah pria itu.
Alex menggendong bayi merah yang baru saja diberikan oleh dokter perempuan itu, dia melihat dengan seksama wajah bayi mungil itu, sebuah senyum lebar terpampang di wajah tampan yang biasanya hanya menampilkan wajah dingin dan datar itu, Namun senyuman itu tampak mengerikan bagi orang-orang yang baru pertama kali melihat nya.
"Apakah ada ke cacat an?"
Alex bertanya dengan tidak mengalihkan pandangannya dari bayi mungil itu.
"TI..tidak ada tuan, semua nya normal, dan bayi anda sempurna"
Dokter itu menjawab setelah memastikan keadaan bayi yang baru lahir itu.
"Lihatlah jagoan kecil ku ini, dia bahkan terlihat sempurna bahkan saat baru lahir"
Alex terkekeh dengan masih meneliti wajah bayi merah yang berada di gendongan nya itu, dia mengakui kalau wajah bayi itu betul-betul duplikat dari wajah nya.
Alex berjalan ke arah ranjang dimana Aleyshia masih memejamkan matanya karna kelelahan, dia tidak mendengar pembicaraan Alex dengan dokter perempuan itu, karna Alex dan dokter itu memang berbicara cukup jauh dari Aleyshia.
Merasakan ada nya seseorang di sekitar nya, Aleyshia membuka mata nya. Hal pertama yang dilihat nya adalah Alex yang sedang menggendong seorang bayi mungil dan masih terlihat merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...