"Aku lupa putra kecil ku ini masih disini"
Deg
Jantung Agan rasanya ingin lepas dari tempat nya. Tatapan mata Agan terkunci dengan tatapan dari pria dewasa di seberang nya ini.
Agan refleks berjalan mundur saat Alex mulai melangkah ke arah nya. Tidak ada yang perlu ditakutkan sebenarnya, Alex hanya melangkah dengan tenang ke arah Agan, masih dengan senyum evil nya
Agan langsung berbalik dan berlari saat melihat Alex mulai mempercepat langkah nya
Grep
Tubuh Agan sontak memberontak saat tangan kekar Alex berhasil merengkuh tubuh Agan
"Lepas.. Hiks...hiks..."
"Kenapa kau ingin lari dari papa mu hmm?"
Tangan Agan terus memukuli lengan kokoh Alex yang memeluk erat pinggang nya.
"Lepas hiks...hiks..."
Bukannya melepas tangan nya, tangan Alex malah semakin mengeratkan pelukan nya.
"Ssshhh...sakit"
Suara itu terdengar seperti lirihan, sungguh ini sangat sakit, rasanya tulang-tulang rusuk Agan serasa ingin remuk saat itu juga. Apa papa nya ini memang berniat membunuh nya?
Hingga perlahan pelukan itu mulai melonggar, Agan kembali merasa sedikit tenang dan sedikit leluasa menarik nafas nya
Dalam sekali sentakan tubuh Agan langsung berbalik dan menghadap ke arah Alex. Kini wajah sembab Agan bertatapan langsung dengan wajah Alex.
"Papa rasa kau butuh pertunjukkan"
Kembali, Agan kembali melihat seringai mengerikan milik Alex. Tanpa sadar tubuh Agan mulai terangkat. Ya, Alex membawa Agan dalam gendongan nya.
"Hiks...hiks.. Lepas"
Tubuh Agan terus meronta-ronta ingin turun, namun seperti nya Alex tidak peduli dan terus saja membawa langkah nya menuju suatu tempat.
Keadaan Agan yang memang belum sepenuhnya pulih itupun, membuat semakin lama rontaan itu semakin lemah dan berakhir Agan pingsan dalam gendongan Alex.
"Ck, lemah sekali"
Alex berdecak saat melihat bocah yang di gendongan ini terlihat sudah tidak sadarkan diri.
Namun tak ayal, Alex juga melayangkan satu kecupan ke pelipis Agan
*****
Ceklek
Pintu kamar itu terbuka, namun objek yang menjadi pencarian Axel malah tidak ada di ranjang itu. Dia mencoba berkeliling di kamar yang tidak terlalu luas itu untuk mencari sosok bocah yang menjadi pencarian nya.
"Ck, Dimana anak itu?"
Hingga dia memutuskan untuk keluar dari kamar itu.
Keributan di bagian dapur mansion mengundang atensi nya untuk melihat keadaan disana. Hingga netranya menajam melihat pemandangan disana.
Wanita yang menjadi ibu tiri nya itu terlihat sedang di seret paksa oleh dua bodyguard Alex. Lalu fokus matanya berpindah ke arah satu-satu nya bocah yang terdapat disana.
Netranya terus memperhatikan kondisi yang terjadi. Dia melihat pria dewasa yang menjadi ayah nya itu terlihat berjalan ke arah Agan. Hingga dia melihat tubuh yang lebih kecil itu dibawa dalam gendongan Alex.
"Sial!"
Dia harus pergi dari situ. Dia harus mengubah kembali rencana nya dari awal. Rencana nya kali ini hancur berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...