22. Axel

8.8K 936 76
                                    


"Seharusnya papa yang bertanya padamu, apa yang bayi kecil ini lakukan di malam seperti ini hm?"

Agan terdiam saat mendengar suara berat itu. Tubuhnya menegang saat jari telunjuk pria itu mengangkat dagu nya. Hingga kedua mata mereka saling beradu.

"Kau mengabaikan papa mu hmm?"

Alex kembali bertanya saat tidak mendengar jawaban dari Agan. Dia terkekeh saat melihat mata itu memancarkan aura ketakutan, dan Alex suka itu.

"Papa rasa kau tidak bisu saat lahir"

Agan masih terdiam, dia tidak tau harus bertindak seperti apa di hadapan pria ini. Sejak tadi dia terus saja mengucapkan kata 'papa' membuat Agan bingung sebenarnya apa maksud pria ini.

Sret

"Akhhhh"

Tiba-tiba tangan kekar Alex dengan kasar menarik surai lebat Agan, membuat Agan memekik kesakitan.

"Wahhh...wahhhh kau suka cara kekerasan rupanya" Alex tersenyum miring melihat Agan yang menahan kesakitan

"Ssshhh sa...sakit"

Agan meringis karna Alex belum juga melepaskan jambakan nya dari rambut Agan.

"Oh apakah sakit? Maaf kan papa mu ini, dia memang tidak suka di abaikan"

Alex melepas jambakan nya dan mengelus surai Agan dengan lembut. Dia mengembangkan senyum seringai nya, lucu sekali mempermainkan putra nya ini.

"Pa..paman si..a.pa?" Agan

"Paman?"

"Hei aku ini papa mu, bukan paman mu"

Alex terkekeh saat melihat Agan seperti orang yang kebingungan.

"Bukan, Agan bukan anak paman"

"Benarkah? Apakah saya salah menculik anak?"

Alex menunjukkan reaksi sedih yang dibuat-buat.

Agan mengangguk kan kepala nya di hadapan Alex.

"Agan bukan anak paman, paman salah orang"

"Papa Agan papa Franz, bukan paman"

Agan bahkan dengan polos nya berucap tenang di depan Alex.

Alex kembali tertawa, di mata Agan tawa pria ini sangat menyeramkan dari sebelum nya

"Seperti nya kau sedang bermimpi nak, kau masih perlu tidur"

Agan menatap tidak suka pada pria di depan nya ini. Apa pria ini sedang mempermainkan nya.

"AKU MAU PUL-"

"Puk"

Belum sempat Agan menyelesaikan ucapan nya. Tangan Alex malah langsung memukul tengkuk Agan, membuat Agan terjatuh dalam dekapan Alex.

"Aku tidak suka di bentak"

Alex mencium pelipis Agan dan mengangkat nya ke gendongan nya.
Dia berdiri kemudian memberi kode untuk menyuruh lima anak buah nya itu untuk pergi.

Lalu Alex berjalan menuju kamar nya. Ya, kamar yang selama ini di tempati Agan adalah kamar milik Alex.

Semua hal itu tidak luput dari pandangan seseorang yang berdiri jauh dari lantai tiga mansion itu.

"Menyedihkan"

Gumam nya sebelum dia pergi dari tempat nya.

*****

"Eungh"

Mata Agan mengerjap pelan, dia merasakan sakit pada tengkuk nya. Dia kemudian duduk sambil mengusap - usap tengkuk nya.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang