17. Club Basket

8.9K 937 46
                                    

Sesampainya di mansion, Agan langsung saja membuka pintu mobil itu dengan cepat dan berlari tergesa ke arah pintu utama mansion, ya Agan sudah tidak sabar akan menceritakan semua yang dialami nya hari ini pada mama nya. Dia akan menceritakan tentang guru nya dan juga teman-teman baru nya. Dia bahkan mengabaikan suara papa nya yang menyuruh nya untuk berhenti berlari.

"MAMA"

Teriakan melengking itu berasal dari pintu utama mansion, siapa lagi kalau bukan Agan.

"MAMA"

teriakan itu kembali menggema saat tidak ada balasan dari orang yang dipanggil.

Akhirnya Agan memutuskan untuk berjalan cepat ke arah dapur. Dan benar saja mama nya sedang ada di dapur.

"Mama"

Agan langsung saja memeluk Kaela dari belakang, Kaela bahkan sampai terkejut karena pelukan yang tiba-tiba itu.

Kaela kemudian tersenyum saat tau siapa pemilik tangan kecil yang melingkar di perut nya itu.

"Ada apa, kenapa baby nya mama ini terlihat semangat sekali hm?"

"Agan lagi seneng"

Kaela terkekeh melihat putra nya itu. Kemudian dia melepaskan tangan Agan perlahan dan berbalik menghadap putra kecil nya itu.

"Memang nya Agan seneng karna apa?"

"Hari ini Agan ke- Aaaaaaaaa"

Perkataan Agan berubah menjadi teriakan saat dia merasa kalau tubuh nya melayang. Ternyata itu adalah Franz yang tiba-tiba mengangkat tubuh Agan ke gendongannya.

"Siapa yang mengizinkan mu berlarian dan berteriak seperti tadi?"

Agan malah terdiam saat papa nya melontarkan pertanyaan itu, dia juga merutuki kebodohan nya yang mengabaikan perintah papa nya tadi.

"Jawab Agan!"

"Hiks...hiks...Mama"

Akhirnya Agan menangis saat suara papa nya itu meninggi di depan wajah nya. Dan ya, senjata pembela nya itu hanya mama nya, dan untung saja mama nya ada dihadapan nya saat ini.

Franz menghela nafas nya, putra nya ini memang pandai sekali memanfaatkan situasi.

"Sayang... Sekarang pergilah mandi, mama akan menyiapkan pakaian mu nanti oke"

Agan mengangguk membalas ucapan mama nya. Dan Franz langsung saja membawa Agan yang masih di gendongan nya itu menuju kekamar Agan

Franz menurunkan Agan dari gendongan nya saat mereka sudah sampai di depan pintu kamar Agan.

"Jangan terlalu lama berendam, dan gunakan air hangat"

"Hu'um"

Setelah nya Agan pun masuk ke kamar nya dan mulai melaksanakan ritual mandi nya.

******

Saat ini Agan berada di ruang keluarga bersama Kaela, sementara Franz berada di ruang kerja nya, untuk memeriksa beberapa laporan perusahaan nya. Ya, ini masih sore hari dan kedua abang nya itupun belum pulang dari kantor nya masing-masing.

Agan tiduran dengan paha Kaela sebagai bantalan nya, dia menikmati setiap elusan tangan di kepala nya itu.

"Mama"

"Ada apa hmm?"

"Agan hari ini seneng banget"

Kaela terkekeh melihat wajah Agan yang memang terlihat sangat bahagia

"Memang nya Agan senang karna apa, coba cerita ke mama"

"Agan punya guru, namanya ibu Riana, guru nya baik dan cantik"

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang