Ceklek
Pintu kamar itu terbuka, Agan langsung mengalihkan pandangan nya ke arah daun pintu itu. Dia pikir, Andrew lah yang akan datang, namun yg muncul adalah Hans, sambil membawa satu buah sendok di tangan nya.
"Bagaimana keadaan mu?"
Hans bertanya pada bocah di hadapan nya ini.
"Dimana paman Andrew?"
Bukan nya menjawab, Agan malah bertanya balik pada Hans
Hans terdiam, tidak mungkin dia mengucapkan yang sebenar nya pada Agan. Andrew lah yang menyuruhnya untuk menemui Agan, karna tidak mungkin Andrew datang menemui Agan dalam keadaan babak belur.
"Dia sedang ada urusan"
"Kau ingin makan?"
Agan hanya menganggukan kepala nya menjawab pertanyaan Hans.
"Aku bisa sendiri"
Hans yang hendak menyuapi Agan itu jadi berhenti karna Agan yang tiba-tiba merebut mangkuk bubur itu dari tangan nya.
Akhirnya Hans hanya membiarkan Agan makan sendiri.
Dalam hati Agan bertanya-tanya, kemana dua manusia iblis itu? Tapi kali ini dia bersyukur, setidak nya dalam kondisi nya yang kurang baik ini, dia tidak bertemu dengan dua manusia iblis itu.
"apa kau tidak bertanya sekarang kau berada dimana?"
Tiba-tiba suara Hans menghentikan makan Agan.
Agan juga sebenarnya berfikir begitu, tapi dia masih merasa kalau dia masih di mansion yg sama, sejak pertama kali dia diculik.
"Maaf aku hanya ingin memberitahu ini padamu. Aku berharap kau bisa menjaga dirimu baik-baik selama disini. Sekarang kau tidak lagi berada di mansion tengah hutan itu. Tuan Alex memetintahkan kami untuk membawa mu ke mansion utama keluarga Valter"
Hans menjelaskan dengan pelan kepada Agan. Dia sebenarnya sangat merasa sedih pada nasib Agan. Bocah itu harus hidup di tengah-tengah keluarga iblis seperti keluarga Valter ini.
"Maaf aku tidak bisa berbuat apapun padamu. Aku hanya bisa memberitahu sesuatu yang mungkin bisa membantumu selama kau tinggal disini. Berhati-hatilah pada tuan Andres, dia kakek mu. Nyonya Evelyn, istri ayah mu dan Leon, anak dari tuan Alex dan nyonya Evelyn.
Maaf, seharusnya aku tidak berhak mengatakan ini, namun aku hanya ingin agar kau bisa menjaga dirimu selama disini"Tepat setelah kalimat itu selesai, air mata Agan meluncur tanpa diminta. Bahkan nafsu makan nya pun sudah hilang. Dia mencerna satu persatu kalimat yang diucapkan oleh Hans.
Andres, Kakek nya?
Evelyn, istri ayah nya?
Dan leon, anak ayah nya?
Agan memejamkan matanya, apa kini hidup nya akan benar-benar lebih tersiksa? Sebenarnya apa tujuan mereka melakukan ini pada nya?
"Ba-bawa aku pergi paman"
Agan menangis, sungguh dia tidak ingin lebih lama terperangkap dalam dunia keluarga ini. Tolong, siapapun bawa Agan dari tempat ini.
Hans langsung memeluk bocah di hadapan nya, sungguh dia tidak tega melihat betapa hancur nya, bocah di depan nya ini.
"Maaf, maafkan aku. Aku tidak bisa berbuat apapun untuk membantumu"
Tangis Agan semakin menjadi. Sungguh dia hanya ingin pulang, walau kini dia tahu, bahwa keluarga yang di harapkan nya itu, bukan lah keluarga kandung nya, tapi tidak ada lagi yang bisa dia harapkan kecuali keluarga papa Frans nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...