12. Kerumah kakek

13.7K 1K 29
                                    

Eunghh

Lenguhan terdengar dari bibir kecil itu. Agan menyipitkan mata nya saat cahaya mulai masuk ke retina mata nya.
Perlahan akhirnya mata itu terbuka sempurna. Agan merasakan sesuatu yang berat pada perut nya, ternyata itu adalah tangan besar papa nya yang memeluk nya sangat erat. Dia melihat kesamping kiri, ternyata mama nya sudah tidak ada lagi disitu, mungkin mama nya di dapur fikir nya.

Agan mengubah arah tubuhnya menjadi ke hadap papa nya. Tangan nya menyentuh wajah tegas papa nya itu, dan mulai berbicara sendiri.

"Papa jangan suka marah, Agan takut kalau papa marah"

"Papa harus nya nggak usah takut kalau Agan keluar dari mansion, Agan udah besar, Agan bisa jaga diri"

"Agan sayang sama papa"

Agan berbicara pelan sambil menyentuh pelan wajah yang penuh ketegasan itu. Kemudian Agan mencium singkat pipi papa nya itu.

Tiba-tiba mata Franz terbuka, membuat Agan terkejut dan refleks menutup mata nya dan berpura-pura tidur kembali.

"Bangun!"

"Papa tau kau sudah bangun baby?"

Agan membuka mata nya, dan langsung bertatapan dengan mata tajam milik papa nya.

"Papa sejak kapan bangun?"

Agan malah bertanya kikuk dihadapan papa nya.

"Baru saja"

Tiba-tiba Franz bangkit dan membawa tubuh Agan ke gendongannya, dia membawa Agan keluar kamar dan menuju kamar Agan.

"Mandi dan bersiap-siaplah, kita akan kerumah kakek"

Tadi malam Franz dan Kaela memang sudah merencanakan ini. Ini juga saran Kaela, supaya Agan bisa lebih tenang dan melupakan kejadian tadi malam. Mungkin dengan mengajak Agan berkunjung kerumah kakek nya, Agan akan merasa sedikit terhibur.

Franz menurunkan Agan dari gendongan nya.

"Benarkah?"

Mata Agan berbinar mendengar ucapan papa nya. Disana dia bisa bertemu sepupu-sepupunya

"Hmm"

"Jangan berendam terlalu lama, turunlah 15 menit lagi untuk sarapan"

Agan mengangguk dengan semangat membalas ucapan papa nya. Franz kemudian keluar dari kamar Agan, dia juga harus segera bersiap-siap.

*****

Ting

Agan keluar dari kotak besi itu dengan senyum yang merekah, dia berjalan semangat menuju ruang makan, ternyata papa, mama, dan kedua Abang nya sudah disana.

Sret

Agan menarik kursi yang berada tepat diantara papa dan mama nya.
Kaela langsung mencium kening putra nya itu.

"Kaya nya ada yang lagi senang banget"

Kaela menarik hidung mancung Agan karena merasa gemas. Agan tersenyum lebar menanggapi mama nya.

Agan menatap ke arah papa nya, dia masih berfikir apakah papa nya itu tau kalau tadi dia berbicara dan mencium pipi papa nya.

Franz yang merasa di tatap, menaikkan satu alis nya kearah Agan.

"Ada apa?"

Agan hanya menggeleng sambil tersenyum, mengundang senyum tipis di bibir papa nya, sebenarnya Franz tau apa yang dipikirkan putranya itu. Kaela terkekeh melihat suami dan putra nya itu.
Sementara, Marcell dan Max yang tidak tahu apa-apa hanya menatap bingung interaksi orangtua dan adik bungsu mereka itu.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang