23. Menolak

8.3K 891 53
                                    


"Selamat datang ke dunia mu Reagan Kent Valter."

Tubuh Agan menegang saat kalimat itu dibisikkan tepat ke telinga nya.

"Tidak!! Kau... Kau pasti berbohong"

"Namaku Reagan Kent Manuel"

Agan dengan berani nya berteriak di hadapan Axel. Sedangkan Axel hanya tersenyum miring melihat reaksi yang di tunjukkan oleh Agan.

"Kau pikir aku peduli?" Axel

"Kau pikir aku juga peduli, aku bukan adik mu manusia jelek!"

Agan kembali mengacungkan jari nya yang di perban itu ke hadapan Axel. Lagi pula dia tidak peduli, dia hanya ingin pulang. Semua yang di ceritakan Axel pada nya bagi Agan itu hanya bualan semata. Dari kecil dia hidup dengan papa Franz dan mama Kaela nya, dia juga tidak mengenal siapa laki-laki dewasa yang selalu mengaku papa nya itu, apa lagi dengan pemuda yang di hadapan nya ini.

Krak

"Akkhhhhhhhhh"

Axel dengan mudah nya menarik jari Agan dan memutar nya membuat Agan memekik kesakitan, dia merasa tulang di jari telunjuk nya kini sudah patah.

"Sudah kukatakan bukan, aku bisa mematahkan jarimu itu"

Axel mendorong tubuh Agan ke atas ranjang itu. Sedangkan Agan mulai menangis, sungguh ini sangat sakit.

"Hikss...hiks.. Mama..."

Agan ingin berteriak memanggil mama nya, namun dia takut bisa-bisa laki-laki gila ini akan membunuh nya sekarang juga

"Cih, mama sudah mati"

Setelah nya Axel pun meninggalkan Agan sendirian di kamar itu.

Agan terus menangis, sungguh jari nya ini sangat sakit.

"Hiksss.. Mama.. jemput Agan hiks...hiks.."

Tangis Agan semakin meraung, dia sudah tidak tahan berada disini, orang-orang disini seolah menganggap hanya sebuah barang yang jika dirusak akan dapat di perbaiki lagi. Dia menyangkal semua yang di ceritakan Axel pada nya, sungguh dia tidak pernah berfikir takdir hidup nya akan serumit ini.

Ceklek

Seseorang masuk kedalam kamar itu, Agan tidak beranjak dari tempat nya, dia tidak berminat melihat siapa yang masuk.

"Tuan muda"

"Pergi!"

"Saya kemari ingin mengobati jari anda tuan"

"Pergi!"

Pria tersebut menyentuh pundak Agan yang bergetar di balik selimut tebal itu

"AKU BILANG PERGI!!"

"Saya hanya menjalankan perintah tuan"

Akhirnya Agan duduk dari tidur nya, lagi pula jari nya memang sakit. Agan menjulurkan jari nya ke hadapan pria kepercayaan keluarga Valter itu.

Pria tersebut pun mulai melakukan prosedur mengembalikan letak tulang jari Agan yang seperti nya sedikit bergeser

"AKKKHHHH"

"Maaf tuan, ini memang sedikit sakit"

Pria itu Mulai memasangkan gips kecil di jari Agan. Agan sejak tadi diam, dia memperhatikan pria di hadapan nya ini. Menurut Agan seperti nya laki-laki ini cukup lembut.

"Paman bekerja dengan paman jahat itu?"

"Benar tuan, saya sudah lama bekerja dengan tuan Alex"

Pria tersebut membalas sambil tersenyum pada Agan, dia tau siapa yang di maksud paman jahat oleh Agan

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang