Brakkk!!Axel masuk ke mansion besar itu dengan menendang pintu besar itu dengan sangat keras.
Mata nya penuh dengan kilatan amarah saat salah satu bawahan nya memberitahu bahwa adik nya telah dibawa ke mansion utama keluarga Valter.
"Dimana tua bangka itu hah!!?"
Axel bertanya dengan salah satu bodyguard yang ada di mansion itu
"Tu-tuan A-lex di ruang kerja nya tu-tuan"
Bugh
Satu bogeman mentah melayangkan ke wajah bodyguard itu.
Axel berjalan dengan langkah cepat menuju lantai dua. Ya, ruang kerja Alex ada di lantai dua.
Brakk
Dua manusia dewasa di ruangan itu terlonjak kaget akibat gebrakan pintu yang terdengar begitu keras itu.
Axel dengan kilatan amarah nya melihat ke arah Alex dan Evelyn yang sedang duduk berdua di sofa ruangan itu.
"Ada apa dengan mu sayang?"
Suara dari Evelyn membuat Axel merasa jijik.
"Cih"
Axel tak menghiraukan Evelyn. Dia memandang emosi kearah Alex yang diam sejak tadi, bahkan terlihat cuek dengan kedatangan nya.
"Sebenarnya apa mau mu hah?!!"
"Untuk apa kau membawa adikku ke rumah neraka mu ini?!!!!
Teriakan emosi dari Axel menggema di ruangan itu. Orang yang selama ini terlihat pendiam dengan seribu bahasa nya, kini terlihat meluapkan emosi nya yang sejak dulu terpendam pada keluarga ini.
Dia muak dengan keluarga ini. Dulu mereka bersama-sama menyakiti perasaan ibu nya, lalu kini, apakah adik nya juga?
Bocah tujuh tahun yang bernama Axel itu, sejak tadi hanya berdiri di samping box bayi tempat adik kecil nya itu terlelap.
Senyum indah yang terbit dari wajah nya tidak pernah luntur,hanya karna melihat seonggok bayi mungil yang tertidur pulas di dalam box nya.
"Apa maksudmu Alex!!?"
"Seharusnya kau sadar, aku tidak pernah mencintaimu sama sekali!!"
Sayup-sayup Axel mendengar keributan dari luar kamar adik nya.
Dirinya yang seakan penasaran dengan apa yang terjadi diluar, memilih untuk keluar dan mencari sumber keributan.
Hingga bocah kecil itu melihat pemandangan dua orang manusia dewasa yang berstatus kedua orangtua nya itu sedang berkelahi di lantai satu. Ya, Axel memperhatikan. mereka dari lantai dua.
"Sebenarnya apa tujuan mu menikahiku hah?"
"Tujuan ku? Alex terkekeh dihadapan Aleyshia.
"Hanya ingin"
"Hanya ingin kau bilang? Kau menghancurkan hidupku dengan alasan hanya ingin?"
Tangis Aleyshia kian menjadi. Seharusnya dia tahu kalau dari dulu Alex memang tak cinta padanya. Laki-laki itu hanya memanfaatkan nya"
"Kau..kau jahat Alex"
"Kupikir kau akan berubah setelah lahirnya Agan"
"Tapi kini aku sadar, laki-laki bajingan akan selama nya tetap menjadi bajingan"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...