27. Berubah?

11K 1K 117
                                    

"Kau tidak membawa bocah itu kemari?"

Seorang wanita dengan dress merah nya, memeluk Alex dari belakang.

"Tidak perlu"

Tangan Alex balas memegang tangan wanita yang menyampir di dada nya.

"Kenapa?"

Alex membalik tubuh nya, hingga kini wajah kedua insan itu berhadapan.

"Memang nya apa yang kau ingin kan dari bocah lemah itu?"

Wanita itu tersenyum, entah senyum bermaksud apa

"Lalu bagaimana dengan mu, apa alasan mu mengambil bocah itu kembali?"

"Aku-"

Tok

Tok

"Siapa disana?"

Ucapan Alex terhenti karena ketukan pintu dari kamar itu

"Maaf tuan, saya hanya menjalankan perintah tuan Andres tuan. Tuan dan nyonya sudah di tunggu di bawah tuan"

"Sayang, ayo kita kebawah"

Kedua manusia dewasa berbeda gender itu berjalan berdampingan, dengan tangan Alex yang memeluk pinggang wanita itu dari samping

*****

"Cih lama"

Seorang remaja laki-laki yang sejak tadi duduk di meja makan itu mendecih saat melihat kedua orangtua nya berjalan dengan santai dari arah lift.

"Kau sudah lapar sayang, maaf kan mama ya, ayah mu sangat lama tadi"

Wanita dewasa itu berjalan ke arah putra nya dan mengusap rambut putra nya itu.

Sementara di seberang meja itu, laki-laki dewasa, yang tak lain Axel, hanya diam dengan suasana yang ada. Dia tidak beromentar bahkan dia tidak menampilkan ekspresi apapun.

Suasana di meja makan itu cukup ramai, dengan 4 orang pria dewasa 1 orang wanita dewasa dan 1 bocah laki-laki remaja.

Empat pria dewasa itu adalah Alex, Axel, Andres sang tuan besar keluarga Valter dan Andrew, adik dari Alex.

"Ku dengar kau sudah mendapatkan bocah itu Alex, kau tidak membawa nya kesini?"

Pria yang lebih tua disana memandang ke arah putra nya itu. Ya, dia adalah Andres Jeofrey Valter. Ayah dari Alex dan Andrew.

"Dia bocah yang merepotkan, tidak ada guna nya di sini"

Ucapan itu terlontar dengan santai dari mulut Alex.

Pria yang lebih tua itu menyunggingkan senyum miring nya.

"Bagaimana menurutmu Axel, kau bahagia bertemu adik mu?"

Andres bertanya dengan nada meremeh kan nya

"Aku tidak peduli"

Axel menjawab dengan tidak mengalihkan perhatian nya dari ponsel yang di genggam nya. Sebenarnya tidak ada yang penting di ponsel nya, dia hanya merasa tidak ada yang perlu di bicarakan di keluarga ini.

"Apa kalian akan terus berbicara dan membiarkan ku kelaparan?"

Bocah laki-laki yang ada disana akhir nya buka suara di harapan mereka.

Alex terkekeh mendengar suara putra nya itu

"Terkadang kau ini cerewet juga"

Alex mengusak surai remaja laki-laki itu. Dia adalah Leon, Leon Carlen Valter. Putra satu-satu nya dari pasangan Alex dan Evelyn.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang