Part 36

8.5K 829 257
                                    


Nyatanya janji Axel untuk membawa Agan kembali ke keluarga Manuel tidak lah terwujud. Terlalu banyak halangan yang harus pemuda itu hadapi saat berusaha membawa adik nya itu. Dan ini sudah dua hari dari janji yang sempat di ucapkan oleh Axel pada Franz.

Suasana canggung menyelimuti sarapan pagi mansion keluarga Valter. Hanya Suara dentingan sendoklah mendominasi area makan itu. Semua makan dengan tenang, kecuali Agan.

Agan dengan gerak terpaksa menyuapkan sendok demi sendok makanan yang tersedia di piring nya itu dengan pelan. Nafsu makan Agan memang buruk dari dulu. Tapi Agan tidak bodoh untuk berulah di antara manusia-manusia iblis di sekitar nya ini. Ya, di meja makan ini tidak hanya ada Agan dengan Alex saja, namun lengkap dengan Andres dan Axel juga.

"Habiskan makanan mu"

Agan tersentak saat mendengar suara dingin itu. Agan mendongak hingga tatapan nya bertubrukan dengan mata tajam milik Andres.

"I-iya"

Dengan paksa Agan kembali menyuap sesendok demi sesendok makanan itu ke mulut nya. Mata nya melirik ke arah piring milik Axel. Ternyata piring milik kakak nya itu sudah kosong. Matanya mengedar ke piring milik Alex, dan ternyata piring milik Alex juga telah kosong. Kemudian ia melirik ke piring Andres, dan kosong.
Agan perlahan mengangkat wajah nya, dan melihat ternyata ketiga pria dewasa itu sedang menatap nya secara bersamaan.

Agan cukup risih di situasi seperti ini, apalagi melihat tatapan datar milik kakek tua itu. Agan mempercepat suapan ke mulut nya, dia tidak nyaman di situasi seperti ini

"Apa Franz bodoh itu tidak pernah mengajarimu cara makan yang benar?"

Tangan Agan berhenti di udara saat hendak kembali menyuapkan makanan itu ke mulut nya. Tanpa sadar tangan Agan meremat sendok itu dengan kuat saat mendengar suara dari pria yang paling tua disitu, Andres.

"Jangan jelekin papa Franz!"

"Kenapa? Bukankah itu benar? Sikap mu menunjukkan kalau Franz bodoh itu tidak pernah mengajari cara makan yang benar"

Agan semakin geram mendengar kalimat yang keluar dari mulut pria tua itu. Dia memang sengaja  ingin cepat menghabiskan makanan nya dan mereka malah menyalahkan papa Franz nya tentang hal itu

"Jangan jelekin papa nya Agan!"

BRAK

Agan terlonjak kaget saat meja di hadapan nya itu di gebrak kasar oleh Alex. Tatapan mata Alex begitu nyalang ke arah nya.

"Jangan pernah menaikkan nada suaramu di hadapan orang yang lebih tua darimu. Dan kau perlu ingat, Franz itu hanya paman mu. kau paham!?"

Agan menunduk sambil meremat jari-jarinya gelisah. Jika dia kembali melawan, mungkin nyawa nya pasti akan habis malam ini. Bukan hanya satu, tapi ada tiga iblis di sekitar nya. membuat Agan ketakutan ditempat nya.

Agan hanya mengangguk lemah di tempat nya, mata nya masih belum berani menatap ke arah tiga manusia di sekitar nya ini

"Kembali ke kamar mu"

Perintah mutlak dari Alex langsung saja di turuti oleh Agan. Sementara Axel hanya memandang penuh arti melihat punggung kecil itu kian menjauh. Axel tau kalau Agan pasti sudah menangis, dia melihat bagaimana punggung itu terlihat bergetar walau tidak terlalu jelas.

"Persiapkan dirimu untuk nanti malam"

Perintah itu ditujukan kepada Axel. Sementara Axel hanya menjawab dengan deheman, ia sudah tau apa maksud dari Alex. Setelah nya dia pun bangkit dari duduk nya dan mulai meninggalkan ruang makan itu. Langkah nya dia bawa menuju kamar adik nya, Agan.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang